Tugas Evaluasi
Bab III Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Soal:
1. Apa
yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia ragam ilmiah?
2. Jelaskan
kriteria Bahasa Indonesia ragam ilmiah berikut ini beserta contohnya!
a. Cendekia
b. Lugas
dan jelas
c. Menghindari
kalimat fragmentaris
d. Bertolak
dari gagasan
e. Formal
dan objektif
f.
Ringkas dan padat
g. Konsisten
3. Jelaskan
perbedaan ragam resmi dan ragam tidak resmi!
Jawaban:
1. Bahasa
Indonesia ragam ilmiah merupakan bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis
karya ilmiah, dan juga sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta,
konsep, prinsip, teori atau gabungan keempatnya. Bahasa Indonesia ragam ilmiah
maksudnya bahasa Indonesia yang dapat menjadi media efektif untuk komunikasi
ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.
2. Kriteria
Bahasa Indonesia ragam ilmiah:
a. Cendekia
Bahasa
Indonesia ragam ilmiah bersifat cendekia artinya bahasa Indonesia itu mampu
digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu
membentuk pernyataan yang tepat dan seksama.
Contoh:
·
Ragam non ilmiah:
Kemajuan informasi pada era
globalisasi dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa
Indonesia terutama pengaruh budaya Barat yang masuk ke negara Indonesia yang
dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
·
Ragam ilmiah:
Pergeseran nilai-nilai
budaya bangsa terjadi karena masuknya pengaruh budaya Barat ke Indonesia.
b. Lugas
dan jelas
Bahasa
Indonesia yang bersifat lugas dan jelas maksudnya bahasa tersebut mampu
menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Serta setiap gagasan
diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas.
Contoh:
·
Ragam non ilmiah:
Kalau pada zaman Sunan
Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk ceritanya digunakan sebagai media
penyebaran agama. Maka di masa sekarang lebih tepat apabila penanaman budi
pekerti dalam cerita wayang melalui pengajaran apresiasi.
·
Ragam ilmiah:
Kalau pada zaman Sunan
Kalijaga kesenian wayang termasuk ceritanya digunakan sebagai media penyebaran
agama, sekarang kesenian wayang digunakan sebagai media penanaman budi pekerti
melalui apresiasi.
c. Menghindari
kalimat fragmentaris
Kalimat
fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Dalam bahasa Indonesia ragam
ilmiah dihindari adanya kalimat fragmentaris yang terjadi antara lain karena
adanya keinginan penulis menggunakan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa
menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan.
Contoh:
·
Ragam non ilmiah:
Di samping musyawarah
terdapat hal lain yang lebih penting dalam masalah demokrasi. Dalam masalah
demokrasi, hal lain tersebut adalah konsensus atau ijma’.
·
Ragam ilmiah:
Selain musyawarah terdapat
hal lain yang lebih penting dalam masalah demokrasi, yakni konsensus atau
ijma’.
d. Bertolak
dari gagasan
Bahasa
Indonesia ragam ilmiah juga bersifat bertolak dari gagasan, maksudnya
menjadikan gagasan/ ide sebagai pangkal tolak. Penonjolan diarahkan pada
gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat
yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif.
Contoh:
·
Ragam non ilmiah:
Kita tahu bahwa pendidikan
di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral Pancasila.
·
Ragam ilmiah:
Perlu diketahui bahwa
pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral Pancasila.
e. Formal
dan objektif
Bahasa
Indonesia yang bersifaf formal dan objektif ditandai antara lain oleh pilihan
kosa kata, bentuk kata, dan struktur kalimat. Kosa kata yang digunakan bernada
formal dan kalimat-kalimatnya memiliki unsur yang lengkap.
Contoh:
·
Ragam non ilmiah:
Menurut Moeliono (1989)
bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan
dalam pengungkapan.
·
Ragam ilmiah:
Menurut Moeliono (1989)
bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam
pengungkapan.
f.
Ringkas dan padat
Sifat
ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang
mubazir, yang berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat.
Contoh:
·
Ragam non ilmiah:
Pendidikan agama di SD tidak
akan telaksana dengan baik tanpa adanya dukungan dari orang tua dalam keluarga.
·
Ragam ilmiah:
Pendidikan agama di SD tidak
akan terlaksana dengan baik tanpa orang tua.
g. Konsisten
Penggunaan
unsur bahasa, tanda baca, dan istilah lainnya dalam bahasa Indonesia ragam
ilmiah bersifat konsisten, artinya digunakan secara tetap.
Contoh:
·
Ragam non ilmiah:
Pelucutan senjata di wilayah
Bosnia itu tidak penting untuk muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah
pencabutan embargo senjata.
·
Ragam ilmiah:
Pelucutan senjata di wilayah Bosnia itu
tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka yang pentinh adalah pencabutan
embargo senjata.
NAME : AISYAH
NIM : 1111040177
Tidak ada komentar:
Posting Komentar