Evaluasi
BAB III BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
1.
Apa
yang dimaksud dengan bahasa Indonesia ragam ilmiah?
2. Jelaskan kriteria bahasa Indonesia
ragam ilmiah berikut ini! Serta berikan contohnya!
a.
Cendekia
b. Lugas dan jelas
c.
Menghindari
kalimat fragmentaris
d. Bertolak dari gagasan
e. Formal dan objektif
f.
Ringkas
dan padat
g. Konsisten
3. Jelaskan perbedaan ragam resmi dan
ragam tidak resmi!
Jawab
1.
Bahasa
Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang digunakan
dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan
fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia
diharapkan bisa menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara
tertulis maupun lisan.
2. Karakteristik bahasa Indonesia ragam
ilmiah:
a.
Cendekia,
artinya bahasa Indonesia itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan
hasil berfikir logis, yakni mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama. Contohnya: Karbohidrat yang memadai dapat memberi efek
kenyang, menambah tenaga untuk bergerak, dan mencegah kelesuan.
b. Lugas dan jelas, artinya bahasa
Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Contohnya: Penanaman moral di sekolah
sebenarnya merupakan kelanjutan dari penanaman moral di rumah.
Penanaman moral di Sekolah dilaksanakan melalui mata pelajaran
Pendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata pelajaran paling strategis
karena langsung menyangkut tentang moral Pancasila. Di samping itu, penanaman
moral Pancasila juga diintegrasikan ke dalam mata pelajararan
Agama, IPS, Sejarah, PSPB, dan Kesenian. Dan Para pendidik yang kadang-kadang
atau bahkan sering terkena akibat ulah sebagian anak-anak mempunyai
tugas yang berat.
c.
Menghindari
kalimat fragmentaris, kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai.
Kalimat terjadi antara lain karena adanya kenginan penulis menggunakan gagasan
dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan.
d. Bertolak dari gagasan, artinya
penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada
gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya,
kalimat–kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif. Contohnya: Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting.
e. Formal dan objektif, ditandai antara
lain oleh pilihan kosa kata, bentuk kata, dan struktur kalimat. Kosa kata yang
digunakan bernada formal dan kalimat-kalimatnya memiliki unsur yang lengkap. Contohnya: Gunung berapi yang meletus telah menimbulkan
kerugian fisik dan psikis bagi masyarakat di sekitarnya.
f.
Ringkas
dan padat, dapat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir.
Itu menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat. Contohnya: Pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden
masih samar.
g. Konsisten, ditampakkan pada penggunaan
unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain dan istilah yang sesuai dengan
kaidah dan semuanya digunakan secara konsisten. Contohnya: Untuk penumpang yang melimpah
menjelang dan usai lebaran, telah disiapkan kendaraan yang cukup. Pengusaha
angkutan dihimbau mengoperasikan semua kendaraan ekstra.
3. Ragam resmi merupakan bahasa yang digunakan
dalam suasana resmi (formal), seperti dalam pidato resmi, ceramah ilmiah,
perkuliahan, dan dalam rapat resmi. Ragam resmi biasanya menggunakan kalimat
yang panjang, pilihan kata dan ungkapannya sesuai dengan tuntutan kaidah yang
benar. Sedangkan ragam tidak resmi merupakan bahasa yang digunakan dalam
suasana santai (informal). Ragam tidak resmi biasanya menggunakan
kalimat-kalimat pendek, kata-kata dan ungkapannya hanya dipahami dengan jelas
oleh pelaku percakapan tersebut.
Referensi: http://daudp65.byethost4.com/mki/mki1.html
Izzuddin
Al-Jundi
1111040193
ICP of
Mathematics Education
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar