Selasa, 29 Mei 2012

PIDATO
WANITA CANTIK MENAWAN SESUAI SUNNAH RASUL
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
     Rasa syukur atas curahan kenikmatan  yang diberikan Allah Swt kepada kita sehingga di tempat yang bersahaja  ini kita dapat bertatap muka dan berbagi ilmu maupun pengetahuan. Salawat serta salam juga dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi jalan kita untuk mencari ridha Allah Swt.
    Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul wanita cantik menawan sesuai sunnah rasul. Sungguh tidak diragukan lagi bahwa setiap wanita selalu merindukan agar dapat tampil cantik, memiliki performa menawan, berpenampilan segar dan terbebas dari aib fisik atau masalah kesehatan lainnya. Sehingga perlu adanya bimbingan dan arahan seputar kecantikan wanita. Bimbingan yang diberikan sepatutnya memiliki dampak positif kepada wanita. Sebenarnya sudah sejak lama Rasul mengajarkan bimbingan tentang kecantikan wanita. Beliau menjelaskan secara terperinci dan detail dengan kata-kata yang lugas dan singkat namun sarat makna. Ada empat inti nasihat Rasul dan para sahabatnya agar wanita tampil cantik dan menawan yaitu kebugaran,  kesegaran kulit dan menunda penuaan, menjaga kesegaran rambut serta memperindah mata dan memperpanjang bulu mata.
    Pertama yaitu kebugaran. Bugar berarti sehat dan segar. Sedangkan kebugaran merujuk pada kesehatan dan kesegaran jasmani. Jika seorang wanita ingin bugar maka hendaklah membiasakan diri untuk mengonsumsi sayuran mentah serta buah-buahan yang kaya nutrisi. Makan dan minum seorang muslimah tidak sebatas aktifitas yang memuaskan nafsu, menghilangkan lapar dan dahaga semata. Sehingga seorang muslim apabila tidak lapar maka dia tidak makan dan apabila tidak haus maka dia tidak minum. Hal ini sesuai dengan hadist sahabat Rasul yang berarti,”Kita (kaum Muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang”.
Seorang muslim yang bugar hendaknya memiliki berat badan ideal. Metode pengukuran berat badan ideal yang paling banyak digunakan yaitu BMI (Body Mass Index). Cara menghitungnya cukup mudah yaitu membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Jika setelah dihitung BMI Anda lebih dari 25, artinya harus mulai berdiet agar bisa tampil lebih sehat dan prima. Diet sehat yaitu dimulai dari menghentikan kebiasaan mengonsumsi semua jenis makanan, disiplin pada jam makan, perbanyak konsumsi air putih, sempatkan berolahraga seperti jogging 30 menit minimal 4 kali seminggu.
     Nasihat kedua adalah kesegaran kulit dan menunda penuaan. Kulit adalah cerminan jiwa setiap insan. Hampir 90% iklan kecantikan berujung pada kecantikan kulit. Ada orang usia muda tampak tua dan sebaliknya orang sudah tua masih memancarkan aura.  Berdasarkan kenyataan saat ini, banyak wanita yang ingin wajahnya tampil memesona melakukan operasi plastik misalnya wanita korea. Hal tersebut adalah contoh yang perlu  kita hindari. Cara yang tepat yaitu mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin. Rasul memberikan arahan untuk mengonsumsi tujuh biji buah kurma ajwah yang manfaatnya itu dapat menghilangkan racun. Manfaat mengonsumsi buah kurma ajwah ini sama dengan manfaat imunisasi.
    Nasihat ketiga adalah menjaga kesegaran rambut. Rambut adalah mahkota bagi seorang wanita. Perawatan rambut sangat diperlukan oleh seorang wanita. Tidak perlu mengandalkan tempat hair spa untuk merawat rambut kita. Perawatan sederhana yang dilakukan di rumah seperti membersihkan rambut dengan shampoo dan memberikan vitamin rambut sudah cukup. Bahkan rasulullah hanya menyarankan untuk mengonsumsi minyak zaitun untuk kesegaran rambut.
Nasihat keempat yaitu memperindah mata dan memperpanjang bulu mata. Rasul bersabda yang artinya,”Bercelaklah kalian dengan itsmid, karena dia bisa mencerahkan mata dan menumbuhkan rambut”. Kecantikan seorang wanita juga diamati dari sorotan mata. Sehingga mata wanita perlu dijaga keindahannya dengan cara bercelak. Bercelak juga dapat memperpanjang bulu mata. Kecantikan wanita dilihat pula dari segi bulu mata. Janganlah heran apabila wanita yang berdandan biasanya menggunakan bulu mata palsu agar bagian matanya terlihat lebih indah.
    Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan. Wanita yang cantik bukan hanya mampu menjaga kecantikan jasmani, tetapi mampu pula menjaga kecantikan rohani yakni mensucikan hati dari segala nafsu buruk yang akan menjerumuskan ke dalam prilaku yang tidak beriman.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
   


Nama    : Nursyam Anaguna
NIM    : 1111040194
Matematika ICP B 2011

Selasa, 22 Mei 2012

DWI MELDYA L (MATERI PRESENTASI)

Nama   : Dwi Meldya L.
NIM    : 1111040184
ICP Of Mathematics
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia
*      Tata Penulisan Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Ciri-ciri kalimat efektif
1.      Kesepadanan
Dalam kalimat efektif, harus memiliki unsure subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K).
Contoh:
ü  Tri terkurung di penjara
2.      Cermat dalam memilih dan menggunakan kata
Menghindari kalimat ambigu
Contoh: Dia telah membeli buku filosofi demokrasi yang baru.
3.      Kehematan
Menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu atau bersifat mubazir.
Contoh :
ü  Dia sudah menunggu sejak dari pagi
Seharusnya : Dia sudah menunggu sejak pagi tadi.
4.      Kelogikaan
Mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku, dan masuk akal.
Contoh :
ü  Untuk mempersingkat waktu, saya persilahkan!
Seharusnya : Untuk memanfaatkan waktu, saya persilahkan!
5.      Kesatuan atau kepaduan
Pernyataan yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
Contoh :
ü  Makalah ini membahas tentang Budaya Indonesia
Seharusnya : Makalah ini membahas Budaya Indonesia
6.      Kesajajaran
kesejajaran merupakan kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
Contoh :
ü  Harga BBM dibekukan atau kenaikan secara pesat.
Seharusnya : Harga BBM di bekukan atau dinaikkan secara pesat.


7.      Ketegasan
Ketegasan merupakan suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat.
Contoh :
ü  Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Seharusnya : Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)


*      Tata Penulisan Paragraf yang Baik
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Dalam penulisan paragraph, ada beberapa criteria yang harus diperhatikan :
a.       Adanya kesatuan gagasan
Sebagai satu kesatuan gagasan, sebuah paragraph yang baik hendaknya hanya mengandung satu gagasan utama, yang diikuti beberapa gagasanmpengembang atau penjelas. Dalam rangkaian kalimat yang terjalin dalam paragraf hanya mempersoalkan satu masalah atau satu gagasan utama.
Contoh :
Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sampah organik, dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk. Contohnya, sisa makanan dan daun-daunan yang umumnya basah. Sampah anorganik adalah adalah sampah yang sulit atau tidak dapat membusuk. Contohnya, plastik, kaca, kain, karet, dan lain-lainnya.
b.      Adanya kepaduan hubungan antar kalimat
Sebuah paragraph harus memperlihatkan kepaduan hubungan antarkalimat yang terjalin di dalamnya untuk mendukung satu kesatuan gagasan. Agar kalimatnya terangkai secara rapi dan sistematis. Misalnya, dengan menggunakan beberapa sarana perangkai kalimat dalam paragraph, antara lain :
ü  Pengulangan (kata kunci)
ü  Penggantian
ü  Penghubung antarkalimat
ü  Keparalelan struktur
Contoh :
Kota Jakarta merupakan ibu kota Negara Republik Indonesia. Presiden dan pusat pemerintahan berada di kota tersebut. Presiden Republik Indonesia sebagai pemimpin negara dan pemerintahan dipilih secara langsung oleh rakyat setelah UUD 1945 diamandemen. Masa jabatan presiden selama lima tahun, dan dapat dipilih lagi, paling banyak dua kali berturut-turut. Presiden pilihan rakyat secara langsung yang pertama kali akan menjabat pada periode 2004-2009.
c.       Adanya ketuntasan Informasi
Paragraph harus menyajikan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak dibuat bertanya-tanya tentang kelanjutan informasi yang disampaikan.
Contoh :

            Sejak kecil aku benci sama rokok. Jika kebetulan melihat orang yang merokok dan puntung rokok tergeletak sementara aku mengunyah makanan, timbullah rasa jijikku, mual dan ingin muntah. Rokok menjadi barang tabu bagiku. Melihat rokok,aku seperti melihat …, malah lebih dari itu. Sepertinya aku lebih suka melihat kotoran daripada rokok, apalagi … .
d.      Adanya Konsistensi Sudut Pandang
Cara penulis menempatkan diri dalam pelibatan pembaca.
Contoh :
            Tsunami Aceh mengakibatkan banyak korban jiwa. Fasilitas pendidikan banyak yang hancur. Anak-anak didik banyak yang trauma, meskipun selamat. Kepada anak-anak seperti ini perlu diberikan rasa aman secara psikologis, demi membangkitkan semangat hidupnya kembali.
e.       Adanya keruntutan penyajian
Informasi dalam paragraph hendaknya disajikan secara runtut dalam pola urutan yang mudah diikuti pembaca, seperti model urutan waktu, urutan tempat, urutan umum-khusus atau khusus-umum, untuk pertanyaan dan jawaban, serta urutan sebab-akibat.
Contoh :
            Kebersihan adalah pangkalan kesehatan. Kesehatan tidak ternilai adanya. Oleh karena itu, agar kesehatan kita terjamin, tempat tinggal dan lingkungan perlu dijaga kebersihannya. Lantai rumah harus disapu setiap hari. Perabotan rumah tangga pun dibersihkan. Tempat sampah harus disediakan agar sampah tidak berhamburan dimana-mana. Yak tak kalah penting, got harus di bersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk.


*      Teknik Pengembangan Paragraf
Cara yang digunakan dalam pengembangan paragraph itu umumnya bergantung pada keluasan pandangan atau pengalaman penulis dan juga materi yang ditulis iitu sendiri.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan, antara lain :
a.       Pengembangan dengan klasifikasi
Misalnya :
Ketika ribuan peserta Olimpiade Beijing 2008, puluhan ribu warga London berpesta untuk merayakan kemenangannya dalam Olimpiade tersebut. Tanpa kecuali Inggris pun melakukan hal yang sama, karena pada tahun 2012 Olimpiade akan dilaksanakan di Inggris, setiap negara bertarung untuk memperebutkan posisi terbaik mereka dalam menorehkan prestasi. Dimana pada Olimpiade Beijing, Inggris menorehkan prestasi terbaik dalam 100 tahun terakhir, merebut posisi empat dengqn 19 emas, 13 perak, dan 15 perunggu.
b.      Pengembangan dengan definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi. Kata adalah jika ada sesuatu yang didefinisikan dengan kata benda, yaitu digunakan saat mendefinisikan kata sifat/kerja. Ialah digunakan untuk menjelaskan sinonim suatu hal, merupakan digunakan untuk mendefinisikan pengertian rupa/ wujud.
Contoh :
Informasi ialah suatu pengertian tentang kenyataan, kejadian, atau gagasan yang diekspresikan dengan menggunakan lambing-lambang yang telah diketahui dan disepakati bersama. Ungkapan “lambing-lambang yang telah diketahui dan disepakati bersama” yang dimaksud dalam hal ini adalah bahasa.
c.       Pengembangan dengan Analogi
Adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan. Analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh :
Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak. Demikian pula dengan manusia apabila diberi kepandaian atau kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
d.      Pengembangan dengan Contoh
Kata seperti, misalnya, contohnya, dll, adalah ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangan paragraf dengan contoh.
Contoh :
Masih berkisar tentang  pencemaran lingkungan, Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto, memberi contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara yang diserang ulat kipat atau Cricula Trifenestrata. Ulat ini timbul akibat berdirinya peternakan ayam di tengah-tengah perkebunan tersebut.
e.       Pengembangan dengan fakta
Menyertakan sejumlah fakta atau bukti-bukti untuk memperkuat pendapat yang dikemukan.
Contoh :
Para petani di daerah itu umumnya sangat rajin. Setiap pagi ketika beberapa pegawai kantor sedang berangkat kerja, para petani itu sudah bermandikan keringat di sawah-ladangnya mesing-masing. Mereka bekerja sejak fajar hingga matahari terbenam.

DWI MELDYA L_111040184 (PIDATO)

Assalamu Alaikum Wr.Wb
Ibu Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang saya hormati, serta rekan-rekan yang saya banggakan
Marilah kita bersama-sama menghaturkan rasa puji syukur ke hadirat Allah Swt, dimana kita masih diberi kenikmatan dan karunia yang sama sekali tak terhitung nilainya. Shalawat dan salam senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabi Ullah Muhammad SAW.
Hadirin sekalian,
Pada hari ini, saya akan membawakan pidato dengan judul Hari Pendidikan Nasional. Hari ini, tanggal 2 Mei 2012, Bangsa Indonesia memperingati hari Pendidikan Nasional. Dengan memperingati hari tersebut, semoga kita lebih semangat dan bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, negara dan agama. Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penampakan sarana dan prasarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “Pendidikan dan Pengajaran” pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Dasar
Dalam pembaruan pendidikan perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvensial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pada tahun 2004 pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SLTP dan SLTA. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung sekolah, guru, buku dan lain-lain. Alternatif yang didentifikasikan adalah :
1.      Penambahan daya tampung sekolah baru.
2.      Peningkatan daya tampung sekolah- sekolah swasta.
3.      Pengembangan sekolah terbuka dengan media korespodensi, modul, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain.
4.      Pembukaan kursus- kursus ketrampilan praktis diluar sekolah sebagai jalur penyaluran kemasyarakat.

Ki Hajar Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprakarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Beliau lebih terkenal dengan filsafat” tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah “ tri-nga”(nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti” (memahami /aspek intelektual). “Nga” kedua adalah “ngrasa” adalah (merasakan aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang tepelajar dengan rakyat.
Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb


Nama               : Dwi Meldya Lestari
NIM                : 111040184
Jurusan            : Matematika/Pend. Matematika ICP B

Selasa, 08 Mei 2012

MUH. IKHSAN IBRAHIM_PIDATO


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Dosen Pembimbing Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dan teman-teman ku yang sama berbahagia.

Puji Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, sehingga kita semua dapat hadir di tempat yang berbahagia ini.
Salam dan sholawat senantiasa kita panjatkan kepada Rasulullah SAW, nabi yang menjadi rahmat bagi seluruh alam dan sekaligus sebagai suri tauladan yang baik bagi kita semua.
Saya juga berterima kasih kepada dosen pembimbing dan kepada teman-teman yang telah mendukung kegiatan ini.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengajak kita semua untuk mengingat kembali, beberapa pola hidup yang kita lakukan dari penyebab globalisasi. Apakah globalisasi sangat berpengaruh dalam kehidupan kita? Saya berharap pada kesempatan kali ini kita semua menjadi tahu, seberapa besar pengaruh globalisasi dalam hidup kita. Saya juga berharap kita semua dapat menghadapi pengaruh globalisasi.

Di abad ke 21 ini, globalisasi menjadi hal yang biasa bagi kita. Globalisasi, berarti proses yang mendunia. Tentunya, semua aspek kehidupan merasakan pengaruhnya. Misalnya, di bidang transportasi. Setiap hari kita dapat melihat seluruh jalan raya dipadati oleh berbagai jenis kendaraan bermotor. Contohnya mobil. Padahal, sebelum mobil ditemukan, biasanya orang akan berjalan kaki untuk menempuh suatu perjalanan, bahkan yang sangat panjang sekalipun. Selain di bidang transportasi, aspek kehidupan yang terkena dampak globalisasi adalah telekomunikasi. Saat ini hand phone adalah alat komunikasi yang sudah dimiliki oleh setiap orang. Selain hand phone, yang tak kalah penting adalah internet. Globalisasi seperti mengharuskan kita untuk memiliki komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet.

Di bidang kuliner, pengaruh globalisasi juga cukup besar. Makanan khas Barat menjadi sangat populer di seluruh dunia. Contohnya Pizza Hut, KFC, CFC, Hoka Hoka Bento, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan makanan khas dalam negri menjadi kurang diminati. Yang tak kalah penting, aspek kehidupan yang juga merasakan dampak globalisasi adalah fashion. Saat ini tren yang sangat mendunia adalah dari negara-negara barat. Jika orang Indonesia lebih memilih tren luar negri, siapakah yang akan melestarikan budaya Indonesia?

Bidang olahraga juga merasakan dampak globalisasi. Saat ini seluruh dunia sangat meminati pertandingan sepak bola, basket, bulu tangkis, dan lain sebagainya. Bukan hanya kegiatan olahraganya, alat-alat pendukung pun ikut merasakan dampak globalisasi. Contohnya sepatu. Sepatu menjadi alat pendukung yang sangat penting. Model dan bentuk sepatu pun harus disesuaikan dengan olahraganya.

Dari beberapa aspek yang saya sebutkan tadi, jelas bahwa globalisasi sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Setiap orang memang dapat merasakan pengaruhnya. Sebagai warga masyarakat yang baik, kita harus bisa menghadapi pengaruh globalisasi. Kita harus bisa mengambil nilai-nilai positif dan membuang nilai-nilai negatifnya. Misalnya, dengan menyeleksi budaya asing yang masuk ke dalam negri kita. Kita harus bisa memilih budaya yang baik, yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di negri kita. Karena budaya dalam negri adalah ciri khas negri kita sendiri, yang harus kita jaga. Agar tidak kehilangan informasi, kita harus mengikuti perkembangan informasi dan teknologi.

Jadi ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghadapi pengaruh globalisasi. Kita boleh merasakan pengaruhnya, namun kita harus mengambil dampak positifnya, dan membuang dampak negatifnya.

Semoga apa yang telah saya katakan tadi bermanfaat bagi kita semua yang ada disini. Saya berharap dengan adanya globalisasi ini semua orang dapat mengambil nilai positifnya. Terima kasih atas perhatian teman-teman. Sekian dan terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pidato eksistensi mahasiswa (sri marwah (1111040176))

Assalamualaikum Wr.Wb
Ibu Dosen, serta teman-teman yang saya cintai.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnyalah sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini. Pada kesempatan ini saya akan membawakan pidato mengenai “ eksistensi Mahasiswa”
pertanyakan kembali adalah ” benarkah kita ini Mahasiswa ? jika iya, dimanakah eksistensi kita sebagai seorang mahasiswa ? atau bahkan kita pun belum mengetahui arti dari mahasiswa itu sendiri ?”.
Namun jika kita memaknai “ mahasiswa ” sebagai subyek pembelajar saja, amatlah sempit pemikiran kita, sebab meski ia diikat oleh suatu definisi study, akan tetapi mengalami perluasan makna mengenai eksistensi dan peran yang dimainkan dirinya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, “ mahasiswa ” tidak lagi diartikan hanya sebatas subyek pembelajar ( study ), akan tetapi ikut mengisi definisi learning. Mahasiswa adalah seorang pembelajar yang tidak hanya duduk di bangku kuliah kemudian mendengarkan tausiyah dosen, lalu setelah itu pulang dan menghapal di rumah untuk menghadapi ujian tengah semester atau Ujian Akhir semester. “ mahasiswa ” dituntut untuk menjadi seorang ikon-ikon pembaharu dan pelopor-pelopor perjuangan yang respect dan tanggap terhadap isu-isu sosial serta permasalahan umat dan bangsa.
Apabila kita kembali melihat sejarah, peran mahasiswa acapkali mewarnai perjalanan bangsa Indonesia, mulai dari penjajahan hingga kini masa reformasi. “ mahasiswa ” bukan hanya menggendong tas yang berisi buku, tapi mahasiswa turut angkat senjata demi kedaulatan bangsa Indonesia. Dan telah menjadi rahasia umum, bahwasanya mahasiswa lah yang menjadi pelopor restrukturisasi tampuk kepemimpinan NKRI pada saat reformasi 1998. Peran yang diberikan mahasiswa begitu dahsyat, sehingga sendi-sendi bangsa yang telah rapuh, tidak lagi bisa ditutup-tutupi oleh rezim dengan status quonya, tetapi bisa dibongkar dan dihancurkan oleh Mahasiswa. paradigma semacam ini belumlah menjadi kesepakatan bersama antar mahasiswa ( Plat form ), sebab masih ada sebagian madzhab mahasiswa yang apriori ( cuek ) terhadap eksistensi dirinya sebagai seorang mahasiswa , bahkan ia tak mau tahu menahu tentang keadaan sekitar lingkungan masyarakat ataupun sekitar lingkungan kampusnya sendiri. Yang terpenting buat mereka adalah duduk dibangku kuliah menjadi kambing conge dosen , lantas pulang duluan ke rumah, titik.
Inikah ” mahasiswa ” ? Padahal, mahasiswa adalah sosok yang semestinya kritis, logis, berkemauan tinggi , respect dan tanggap terhadap permasalahan umat dan bangsa, mau bekerja keras, belajar terus menerus, mempunyai nyali ( keberanian yang tinggi ) untuk menyatakan kebenaran, aplikatif di lingkungan masyarakat serta spiritualis dan konsisten dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ketauhidan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan Konsep itulah, mahasiswa semestinya bergerak dan menyadari dirinya akan eksistensi ke-mahahasiswaan nya itu. Belajar tidaklah hanya sebatas mengejar gelar akademis atau nilai indeks prestasi ( IP ) yang tinggi dan mendapat penghargaan cumlaude, lebih dari itu mahasiswa harus bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa, atau paling tidak dalam lingkup yang paling mikro, ada suatu kemauan untuk mengembangkan civitas / perguruan tinggi dimana ia kuliah.
Demikianlah pidato dari saya lebih dan kurangnya mohon di maafkan
Wassalam.