Selasa, 13 Maret 2012

Erika Imaniar Amri - Tugas 2

1.    Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia ragam ilmiah ?
Jawab: Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan bisa menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Karakteristik bahasa Indonesia ragam ilmiah yaitu cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat dan konsisten.

2.    Jelaskan kriteria bahasa indonesia ragam ilmiah berikut ini !
a. cendekia
b. lugas dan jelas
c. menghindari kalimat fragmentaris
d. bertolak dari gagasan
e. formal dan objektif
f. ringkas dan padat
g. konsisten
Jawab:
a. Cendekia artinya bahasa Indonesia itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika.
Contohnya:  Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina oleh setiap warga negara Indonesia agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing.

b. Lugas dan jelas artinya bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan hendaknya diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan oleh pengungkapan itu adalah makna lugas. Dengan  paparan yang lugas kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat akan terhindarkan.
Contoh:
Krisis identitas dan jati diri dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa nasionalisme sebagian generasi muda Indonesia.
c. Menghindari kalimat fragmentaris artinya bahasa Indonesia berusaha untuk membentuk suatu kalimat yang memiliki satu gagasan utuh dan saling terkait antara kalimat-kalimat lain dalam suatu paragraf. Paragraf yang digunakan dalam artikel  ilmiah memiliki tiga persyaratan: (1) kesatuan, (2) kesistematisan dan kelengkapan, dan (3) kepaduan. Suatu paragraf dinyatakan memenuhi syarat keutuhan apabila paragraf itu hanya mengadung satu gagasan pokok.
Contoh:
    Hidup Paula Cooper, seorang napi, kini benar-benar di ujung kursi listrik. Kamis dua pekan lalu, napi gadis remaja yang berasal dari Indiana Amerika Serikat itu masih dipertimbangkan oleh  Mahkamah Agung Indiana. Hari ini mahkamah agung akan mendengarkan kembali keterangan Paula pada pengadilan banding. Kalau putusan hakim dikukuhkan mahkamah agung, Paula Cooper akan memegang rekor sebagai perempuan termuda yang dihukum mati di Amerika Serikat. 

d. Bertolak dari gagasan artinya penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis.
Contoh:
(a)  Dari pembahasan tadi penulis dapat menyimpulkan membina jiwa bahasa indonesia kepada setiap warga Indonesia sangat penting.
(b)  Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa membina jiwa bahasa indonesia kepada setiap warga Indonesia sangat penting.
 Contoh kalimat (a) beroriantasi pada penulis. Hal itu tampak pada pemilihan kata penulis (yang menjadi sentral) pada kalimat tersebut. Contoh (b) berorientasi pada gagasan dengan  menyembunyikan kehadiran penulis. Untuk menghindari hadirnya pelaku dalam paparan, disarankan menggunakan kalimat pasif. Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu  dihindari. Oleh sebab  itu, paparan yang melibatkan pembaca dalam kalimat perlu  dihindari.

e. Formal dan objektif artinya bahasa Indonesia memilih kosa kata yang formal dan kelimat-kalimat yang dibentuk memiliki unsur yang lengkap.
Contoh: Setiap perguruan tinggi wajib melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

f. Ringkas dan padat artinya dalam bahasa Indonesia tidak ada penggunaan kata yang sia-sia. Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan  unsur-unsur bahasa itu. Karena  itu, jika gagasan yang terungkap, sudah mamadai dengan  unsur bahasa yang terbatas tanpa pamborosan, ciri kepadatan sudah terpanuhi. Dengan demikian, ciri ringkas dan padat tidak dapat dipisahkan.
(a)  Nilai etis di atas menjadi pedoman bagi setiap  warga negara Indonesia.
(b)  Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga negara Indonesia.
Contoh (a) termasuk bahasa ilmiah yang ringkas dan padat, sedangkan contoh (b) adalah bahasa yang tidak ringkas. Hadirnya kata sebagaimana tersebut pada paparan dan kata dan dasar pegangan hidup dan kehidupan pada kalimat (b) tidak memberi tambahan makna yang berarti. Dengan  demikian,  hadirnya kata-kata tersebut mubazir. 

g. Konsisten artinya bahasa Indonesia konsisten dalam penggunaan unsur bahasa, tanda baca dan tanda-tanda lain. Unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten. Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah digunakan sesuai dengan  kaidah, itu semua selanjutnya digunakan secara konsisten. Sebagai contoh, kata tugas untuk digunakan untuk mengantarkan tujuan dan kata tugas bagi mengantarkan objek (Suparno, 1998). Selain itu, apabila pada bagian awal uraian telah terdapat singkatan SMP (Sekolah Menengah Pertama), pada uraian selanjutnya digunakan singkatan SMP tersebut.
Contoh:
(a)   Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka yang penting adalah peneabutan embargo persenjataan.
(b)  Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah peneabutan embargo persenjataan.
Contoh (b) tidak konsisten dengan  kaidah yang berlaku. Sementara itu, contoh yang konsisten adalah contoh (a).

3.    Jelaskan perbedaan ragam resmi dan ragam tidak resmi?
Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dilambangakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakaiannya. Sebagai kerangka rujukan, ragam resmi berisi rujukan yang menentukan benar tidaknya pemakaian bahasa, baik ragam lisan maupun ragam tulisan.
Ragam bahasa baku dapat ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Penggunaan Kaidah Tata Bahasa
b.    Penggunaan Kata-Kata Baku
c.    Penggunaan Ejaan Resmi Dalam Ragam Tulisan
d.   Penggunaan Lafal Baku Dalam Ragam Lisan
e.    Penggunaan Kalimat Secara Efektif
Sedangkan ragam tidak resmi selalu ada kecenderungan untuk menyalahi norma/kaidah bahasa yang berlaku. Ragam resmi digunakan pada komunikasi resmi dan situasi resmi (formal) seperti surat-menyurat resmi, karya ilmiah, ceramah, pidato, perkuliahan, dan sebagainya. Sedangkan ragam tidak resmi digunakan pada situasi tidak resmi (informal) seperti situasi dalam rumah, di pinggir jalan, di pasar, dan sebagainya.

Referensi:
Anshari, Abdullah, dkk. 2011. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar.
http://somasalims.blogspot.com/2011/03/bahasa-indonesia-ragam-ilmiah.html
http://daudp65.byethost4.com/mki/mki1.html

Erika Imaniar Amri
1111040196

Tidak ada komentar:

Posting Komentar