DEMO KENAIKAN
BBM HAMBAT LALU LINTAs
Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM), mengatakan bahwa Pemerintah akan memberi opsi kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk mengurangi subsidi energi pada APBN 2012.
Harga BBM yang akan dinaikkan sebesar Rp 1.500 per liternya. Rencana menaikkan harga BBM dilakukan karena banyak
keluhan tentang kerumitan proses pengalihan premium ke pertamax dan gas.
Kebijakan kenaikan harga BBM akan dimulai pada 1 April 2012. Pemerintah
menargetkan penghematan BBM bersubsidi sebesar 6,21 juta kl.
Berbagai kalangan menilai kebijakan kenaikan BBM
bersubsidi sangat rumit. Mereka bahkan menolak kebijakan itu dengan berbagai
alasan. Para Mahasiswa yang turut merasakan dampak kenaikan harga BBM
merealisasikan bentuk penolakannya dengan melakukan demonstrasi. Mereka
berkumpul di pinggir jalan sambil menyerukan tuntutan mereka. Namun, seringkali
Mahasiswa yang berdemo melakukan tindak anarkis. Mereka merusak fasilitas umum,
membakar ban bekas, masuk ke badan jalan, bahkan melakukan tawuran. Hal ini
sangat mengganggu arus lalu lintas. Kemacetan yang panjang dan lama pun tidak dapat dihindari
Berdasarkan hasil penelitian di California, dalam keadaan mobil idle (tidak
bergerak namun mesin menyala) dalam satu jam bisa menghabiskan hampir 1 gallon
BBM (1 gallon = 3,785 liter). jika
terjadi kemacetan setiap hari selama 1 jam maka BBM yang terbuang adalah 3,785
liter x Rp. 4500,-/liter = Rp. 17.000,-/hari (pembulatan) dan dalam sebulan
adalah 30 hari x Rp. 17.000,-/hari = Rp. 510.000,-. Jika angka ini dikalikan
dengan jumlah kendaraan yang mengalami kemacetan khususnya di Makassar maka
pemborosan yang terjadi diperkirakan Rp. 300 milyar. Dalam setahun angka ini berjumlah
sekitar Rp. 3,600 triliyun. Dengan angka pemborosan seperti ini, penghematan BBM bersubsidi tidak akan tercapai.
Mahasiswa
melakukan demonstrasi dengan tujuan yang baik, namun tindakan anarkis yang mereka
lakukan justru menambah beban berbagai pihak. Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto merasa khawatir dengan demonstrasi
anarkis yang terjadi terkait protes kenaikan BBM. Djoko menegaskan bahwa setiap
demonstrasi harus dilaksanakan secara damai dan tidak merugikan aktivitas
masyarakat umum. aksi demonstrasi tidak akan mencapai hasil yang diinginkan
jika tidak dilakukan secara tertib dan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar