BUMI
PERTIWI GEMPAR UNJUK RASA
MENENTANG
KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK
Menjelang kenaikan harga BBM pada tanggal 1 April 2012, pada umumnya mahasiswa Indonesia berlomba-lomba
mengajukan aspirasi untuk membatalkan rencana kenaikan harga bensin premium. Hal
ini menimbulkan berbagai macam kontroversi dikalangan masyarakat. Seorang
pengamat ekonomi Kwik Kian Gie memaparkan sebuah opini menarik dalam seminar di Institut Bisnis dan Informatika
Indonesia (IBII) pada tanggal 21 Maret 2012. Beliau memaparkan bahwa Pemerintah
menuruti (comply) dengan aspirasi UU No. 22 tahun 2001 yang menghendaki supaya
rakyat Indonesia merasa dan berpikir bahwa dengan sendirinya kita harus
membayar bensin dengan harga dunia, agar dengan demikian semua perusahaan
minyak asing bisa memperoleh laba dengan menjual bensin di Indonesia, yang
notabene minyak mentahnya dari Indonesia sendiri. Ada
beberapa Negara yang menjual bensinnya dengan harga yang ditetapkannya sendiri,
yaitu :
•Venezuela : Rp.
585/liter
•Turkmenistan : Rp. 936/liter
•Nigeria : Rp. 1.170/liter
•Iran : Rp. 1.287/liter
•Arab Saudi : Rp. 1.404/liter
•Lybia : Rp. 1.636/liter
•Kuwait : Rp. 2.457/liter
•Qatar : Rp. 2.575/liter
•Bahrain : Rp. 3.159/liter
•Uni Emirat Arab : Rp. 4.300/liter
Hal tersebut memengaruhi pemikiran bahwa sebenarnya pemerintah telah melakukan pendoktrinan terhadap masyarakatnya. Kenapa kita tidak menjual bensin dengan harga yang ditetapkan sendiri seperti Negara-negara tersebut. Oleh sebab itu, sebagian besar masyarakat mendukung mahasiswa dalam memperjuangkan nasib rakyat. Tetapi cara unjuk rasa yang dilakukan itu banyak yang mengalami penyimpangan sehingga meresahkan masyarakat.
•Turkmenistan : Rp. 936/liter
•Nigeria : Rp. 1.170/liter
•Iran : Rp. 1.287/liter
•Arab Saudi : Rp. 1.404/liter
•Lybia : Rp. 1.636/liter
•Kuwait : Rp. 2.457/liter
•Qatar : Rp. 2.575/liter
•Bahrain : Rp. 3.159/liter
•Uni Emirat Arab : Rp. 4.300/liter
Hal tersebut memengaruhi pemikiran bahwa sebenarnya pemerintah telah melakukan pendoktrinan terhadap masyarakatnya. Kenapa kita tidak menjual bensin dengan harga yang ditetapkan sendiri seperti Negara-negara tersebut. Oleh sebab itu, sebagian besar masyarakat mendukung mahasiswa dalam memperjuangkan nasib rakyat. Tetapi cara unjuk rasa yang dilakukan itu banyak yang mengalami penyimpangan sehingga meresahkan masyarakat.
Ada
mahasiswa yang melakukan unjuk rasa yang
berujung pada kekerasan dan menimbulkan berbagai kerusakan. Kekerasan yang
dilakukan biasanya berupa perlawanan antara mahasiswa dan aparat keamanan. Kejadian
lainnya yang lazim terjadi yaitu aksi mahasiswa yang melakukan unjuk rasa yang
memblokir jalan serta saling melempar batu sehingga mengakibatkan kerusakan berupa
penghancuran sarana umum seperti gedung, kendaraan dan sebagainya. Dampak dari
aksi tersebut yaitu kesemrawutan lalu lintas kendaraan di jalan raya, terjadi
kemacetan, terganggunya rutinitas masyarakat, bertambahnya kehilangan bahan
bakar minyak serta meningkatnya polusi udara.
Kesemrawutan
lalu lintas di jalan raya mengakibatkan keadaan yang tidak kondusif dalam
perjalanan. Pengendara tidak lagi memerhatikan rambu-rambu lalu lintas dan tata
tertib berkendara karena fokus pada aksi unjuk rasa yang terjadi. Kehilangan
konsentrasi pengemudi dalam berkendara
akan menimbulkan kelalaian. Situasi ini dapat memicu terjadinya kecelakaan yang
akan menimbulkan korban jiwa.
Dampak
lainnya yaitu terjadinya kemacetan. Tempat yang menjadi sasaran utama mahasiswa
dalam melakukan unjuk rasa yaitu jalan raya yang ramai akan lalu lalang
kendaraan agar orasinya dapat menjadi pusat perhatian. Penutupan jalan,
pembakaran ban, penjarahan angkutan umum dan sebagainya dilakukan di jalan
utama. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kemacetan yang tidak dapat
dihindari dibeberapa bagian jalan utama.
Kemacetan
dalam perjalanan menimbulkan ganguan pada rutinitas masyarakat. Pegawai negeri
sipil, guru, wiraswasta, anak sekolah dan berbagai kalangan mengalami
keterhambatan karena macet. Orang- orang mengalami keterlambatan sampai ke
tujuannya. Hal inilah yang menimbulkan keresahan dan kepenatan bagi beberapa
kalangan yang merasakan kemacetan dan waktu yang berlalu dengan percuma dalam
perjalanan akibat unjuk rasa.
Beribu
angkutan umum maupun angkutan pribadi berdesak-desakan di jalan raya, sehingga
secara otomatis terjadi pemborosan serta pengeluaran untuk membeli bensin
premium akan bertambah. Ruas jalan yang biasa ditempuh dalam waktu 30 menit
menjadi 60 menit bahkan lebih. Hal ini sangat merugikan masyarakat yang umumnya
berada pada tingkatan ekonomi menengah ke bawah. Pengeluaran kebutuhan yang
harus dipenuhi menjadi bertambah untuk membiayai bahan bakar premium.
Masyarakat
menjadi sesak akan kerugian karena aksi unjuk rasa. Kerugian lainnya yang
timbul yaitu bertambahnya polusi udara akibat kemacetan yang terjadi. Kendaraan
yang terjebak dalam kemacetan akan mengeluakan asap yang lebih banyak sehingga
semakin banyak lagi udara yang terkontaminasi dan polusi meningkat. Apabila hal
ini sering terjadi, masyarakat akan semakin sesak dalam kehidupan.
Ketakutan
seharusnya sudah merasuk dalam diri dan memacu untuk bertindak lebih bijaksana
dalam melaksanakan sesuatu. Sehingga sebaiknya unjuk rasa yang dilakukan
sepadannya diatur pada tata kehidupan yang memerhatikan kepentingan umum
daripada kepentingan golongan tertentu. Apabila melakukan unjuk rasa, sebaiknya
menggunakan akal pikiran yang sehat agar tidak mengganggu keamanan dan
ketertiban lingkungan, sehingga tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dan
bumi pertiwi kita dapat berkembang dengan demokrasi yang adil, bijaksana dan
bertanggung jawab.
Oleh :
Nursyam Anaguna
1111040194
Matematika ICP B 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar