Selasa, 06 Maret 2012

Nadzra (1111040190)-tugas 1


BANGGA BERBAHASA INDONESIA

Kebanggaan menggunakan Bahasa Indonesia menjadi keprihatinan berbagai kalangan. Salahuddin Wahid, pengasuh pesantren Tebuireng Jombang menyoroti fenomena kontras tersebut. Di dalam negeri, kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia terus menurun, namun di luar negeri terjadi sebaliknya. banyak fakultas asing yang membuka jurusan bahasa indonesia karena sudah banyak yang meminati jurusan tersebut. 

Beberapa mahasiswa The University of New South Wales, Australia, banyak yang telah mahir dalam mengucapkan bahasa Indonesia dengan sebutan yang sangat fasih tidak kalah dengan mahasiswa Indonesia yang memang bahasa sehari-harinya adalah bahasa Indonesia, mahasiswa di Australia memang sudah cukup mahir dan sangat fasih dalam pengucapan akan bahasa indonesia yang benar. Kini, Indonesia menjadi bahasa yang banyak dipelajari warga Australia setelah bahasa Jepang dan Mandarin. 

Tampaknya di Indonesia nasib bahasa Indonesia tidak sebaik di Australia. Dalam pengunaan bahasa indonesia di kalangan sekolah saja sudah menurun terbukti dari hasil Ujian Nasional 2010, di banyak daerah, banyak murid tidak lulus karena nilai bahasa Indonesia mereka amat rendah. Prof Bambang Yulianto, Guru Besar Bidang Ilmu Pembelajaran Bahasa di Unesa, menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi pembelajaran bahasa Indonesia. Kurikulumnya berganti-ganti, tetapi tetap tidak menghasilkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik. Itu pun diperparah oleh kurangnya guru dengan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik.

Banyak mahasiswa yang tidak ingin mengambil jurusan bahasa Indonesia karena mengangap bahwa bahasa indonesia itu adalah bahasa yang biasa saja dan kurang dibutuhkan oleh lembaga kependidikan dan merupakan jurusan yang sangat tidak bergengsi. Sehingga keluaran guru bahasa indonesia pun kurang dipasaran walaupun banyak tapi tidak ditempatkan pada tempat yang layak sebagai tenaga pendidik itu merupakan salah satu kendala mengapa banyak masyarakat indonesia yang kurang menghargai bahasa indonesia sebagai bahasa kesatuan karena melihat kenyataan ini. Disamping itu masyarakat sekarang lebih cenderung ingin belajar bahasa asing yang menurut mereka bahasa itu mampu untuk membawanya keluar ke negara raksasa yang menjadi impian setiap insan, didukung lagi dengan faktor lingkungan yang lebih dominan dengan bahasa-bahasa yang mendunia sehingga bahasa Indonesia tidak lagi menhjadi bahasa yang di kagumi.

Di Indonesia fenomena rendahnya kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia, terutama di kalangan cendekiawan. Dalam pidato para pejabat, termasuk Presiden SBY, sering kali terjadi dan lebih bangga dengan bahasa asing yang membuatnya terlihat hebat. Kita juga gemar mengambil alih kata bahasa Inggris dan menjadikannya kata dalam bahasa Indonesia. Mungkin karena malas atau karena gemar (fasih berbahasa Inggris). Padahal, ada kata padanan untuk kata-kata yang diserap itu.

Kebanggaan berbahasa indonesia harus di mulai dan diterapkan sejak dini agar anak-anak Indonesia terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik saat berinteraksi dengan masyarakat sekitar sehingga bahasa Indonesia yang digunakan akan mudah di ingat oleh anak-anak indonesia dan akan menjadi bahasa harian bagi penduduk Indonesia. Bahasa Indonesia juga harus selalu mengikuti perkembangan zaman dan harus cepat   penyosialisasiannya sehingga masyarakat tidak tertinggal dalam mempelajari tentang bahasa Indonesia yang benar dan tidak kaku ketika mempraktekannya.

Tentu saja semua pihak termasuk masyarakat, pemerintah dan pers perlu memulai kampanye bangga berbahasa Indonesia dengan berbagai cara. Memang upaya itu sungguh tidak mudah. Dalam kenyataan, kemampuan rata-rata berbahasa Indonesia para siswa bahkan guru belum sebagaimana yang diharapkan. Padahal kemampuan itu amat dibutuhkan untuk bisa maju, baik sebagai pribadi maupun sebagai bangsa. Butir ketiga Sumpah Pemuda yang pernah kita anggap sebagai salah satu kebanggaan bangsa mulai meredup. Kita perlu tumbuhkan kembali kebanggaan itu.

Kebanggaan berbahasa Indonesia harus diterapkan meski itu tidak mudah karena dari sini lah masyarakat Indonesia membangun kebiasaan berbahasa Indonesia yang baik dan itu akan memudahkan orang tua mengajarkan penggunaan bahasa Indonesia kepada anaknya kelak. Sehingga cucu generasi Indonesia akan terbiasa mengunakan bahasa kesatuan yang sangat di banggakan oleh masyarakat Indonesia agar mampu terus beresiliansi di tengah-tengah bahasa yang sekarang telah mendunia.

NADZRA (1111040190)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar