Kamis, 29 Maret 2012

MUH. IKHSAN IBRAHIM-TUGAS 4


 DEMONSTRASI MENOLAK RENCANA KENAIKAN HARGA BBM

Tanggal 1 April nanti SBY kembali mengambil kebijakan yang menindas dengan menaikkan harga BBM untuk keempat kalinya. Nominal kenaikan harga BBM kali ini mencapai 500-1500 Rupiah. Kebijakan ini diambil di tengah menanjaknya gelombang aksi rakyat menolak rencana kenaikan harga BBM. Dampak negatif dari kenaikan harga BBM sangat jelas akan memukul penghidupan rakyat Indonesia yang secara mayoritas dihuni oleh klas buruh dan kaum tani. Jika sebelum kenaikan harga BBM dua sektor ini telah merasakan hantaman akibat naiknya harga kebutuhan pokok yang menjerat leher, ditambah dengan kebijakan kenaikan harga BBM oleh SBY tentu akan membuat nasib kelompok masyarakat ini terpuruk kedalam jurang penderitaan yang begitu dalam.

Pemerintah SBY selalu menuding tingginya pembiayaan impor BBM karena pemerintah Indonesia pada saat ini telah menjadi negara pengimpor BBM bersih, sementara kesenjangan harga BBM di dunia internasonal dengan Indonesia sangat tinggi akibat kebijakan subsidi yang diterapkan oleh pemerintah. Sehingga subsidi dianggap sebagai pemborosan dan harus terus dikurangi. Menurut pemerintah gejolak harga minyak dunia yang melambung tinggi tidak sesuai dengan asumsi makro yang telah ditetapkan pemerintah pada masa pembahasan APBN 2012 sebesar U$D 90/ barel, jika dikalkulasikan sebasar 8% dari APBN atau Rp 123 triliun. 

Rencana kenaikan harga BBM inilah yang memancing para mahasiswa dan kalangan masyarakat yang kontra akan kebijakan tersebut berbondong-bondong melakukan aksi demonstrasi untuk menolak kebijakan ini. Para demonstran bahkan turun ke jalan raya untuk menyampaikan aspirasi mereka. Dan tidak jarang aksi demonstrasi tersebut berujung pada aksi yang anarkis dan tidak sersuai dengan etika berdemo. Bahkan tidak jarang mereka melakukan pengrusakan terhadap fasilitas-fasilitas Negara. Parahnya para demonstran juga melakukan aksi pemblokiran jalan-jalan utama di setiap kota yang menyebabkan terganggunya aktifitas ekonomi dan aktifitas keseharian masyarakat banyak. 

Aksi demonstrasi oleh mahasiswa pada dasarnya bertujuan baik, yaitu menyampaikan aspirasi rakyat yang sebenarnya. Juga sebagai tanda bahwa mahasiswa peduli akan nasib rakyat. Akantetapi terkadan mereka melupakan etika berdemo yang seharusnya. Tanpa mereka sadari, mereka telah merugikan banyak pihak melalui aksi berdemo yang anrkis dan merusak fasilitas umum. Apalagi sampai menghentikan aktifitas perekonomian masyarakat perkotaan dengan aksi blokir jalannya.

Dengan menutup akses jalan-jalan utama perkotaan pada dasarnya menyebabkan ratusan bahkan jutaan litaer bensin secara percuma. Karena akan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang menyebabkan semua kendaraan akan berhenti dengan mesin tetap aktif membakar bensin. Denengan kata lain aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM justru menyebabkan BBM terbuang percuma. Sangat bertolak belakang dengan tujuan demonstrasi yang sebenarnya.

Dalam hal ini saya tidak setuju dengan aksi demonstrasi yang melanggar kode etik demonstrasi, karena akan menimbulkan kerugian bagi banyak pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar