Selasa, 27 Maret 2012

Riska dewi yanti syarif (1111040180)_tugas 4


Saat ini, isu mengenai kenaikan BBM yang akan di realisasikan pemerintah pada April mendatang sedang menjadi perbincangan hangat sekarang ini.  Banyak pendapat muncul dari berbagai pihak. Beberapa mendukung kebijakan tersebut dan yang lainnya justru mengecamnya. Kebanyakan, yang mengecam kebijakan ini adalah masyarakat menengah kebawah.
Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM ini dianggap kebijakan yang mengesampingkan kesejahteraan masyarakat menengah kebawah. Dan jika kita tinjau dampak kenaikan harga BBM dimasa kini terhadap kehidupan masyarakat menengah kebawah, sepintas memang terlihat bahwa kenaikan ini menambah beban hidup. Akan tetapi, sebenarnya pemerintah punya tujuan tersendiri dibalik dinaikkannya harga BBM yang tentu saja semuanya diperuntukkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangka menghadapi isu perlambatan perekonomian dunia, pemerintah Indonesia melakukan beberapa hal agar pertumbuhan perekonomian tetap terjaga dengan baik. Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menjelaskan salah satu yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan melakukan perubahan APBN-P 2012.
"Dalam menghadapi tantangan perlambatan perekonomian dunia Indonesia melakukan beberapa langkah yaitu melakukan APBN-P 2012," ungkapnya dalam acara Royal Bank of Scotland, Indonesia Economic Outlook 2012: Investment-Grade and Growing, di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Adapun salah satu yang diubah dalam APBN-P 2012 yaitu dengan cara mengubah angka subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik di mana ada poin rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut dilakukan pemerintah untuk merespons harga minyak dunia yang sudah melambung tinggi melebihi asumsi harga minyak ICP sebesar USD90 per barel.
Presiden Republik Indonesia sendiri telah mempublikasikan alasan kenaikan BBM. "Kalau tidak ada tekanan terhadap ekonomi kita, utamanya pengaruh harga minyak ngapain kita mengubah dan menyesuaikan APBN 2012 yang baru berlaku 3 bulan ini," ujar SBY saat memberikan pengarahan di depan kader PD, Cikeas, Bogor (18/3) malam.
Menurutnya, kalau pemeritah mengajukan perubahan pasti ada alasannya. "Sebuah rencana apalagi rencana strategis harus punya asumsi, jika asumsi berubah secara signifikan maka rencana itu tidak valid lagi. Artinya harus ada penyesuaian atau perubahan," ulasnya.
"Kalau ekonomi tidak selamat, tidak tumbuh, akhirnya rakyat juga yang miskin, yang akan menderita. Selamat ekonomi maka selamat semua, jika tidak akan terjadi malapetaka," imbuhnya.
Lalu, kenaikan harga BBM subsidi, lanjut SBY juga disebabkan harga minyak mengalami peningkatan dari US$90 per barel menjadi US$122 per barel. "Ini yang menyebabkan subsidi ratusan trliun."
"Jika subsisidi besar terlalu berlebihan tentu tidak sehat. Anggaran tersedot terlalu banyak mengurangi alokasi dan distribusi anggaran untuk ekonomi termasuk sektor pembangunan,".
Faktanya, negara indonesia menjadi negara ke-7 yang harga minyaknya paling murah. Bahkan, di kawasana regional ASEAN negara kitalah yang memiliki harga minyak paling murah. Hal tersebutlah yang jika terus dibiarkan maka akan semakin memperburuk keadaan perekonomian negara kita. Tentulah bukan hal itu yang kita inginkan. Jika pemerintah tidak melakukan langkah-langkah tertentu untuk memperbaiki perekonomian bagaimana negara kita ini akan mengalami kemajuan ?
Dengan demikian, bukannya sudah jelas bahwa sesungguhnya ada tujuan yang jelas dibalik kenaikan harga BBM. Meskipun pemerintah telah menjelaskan dengan mendetail tentang alasan pemerintah menaikkan harga BBM, akan tetapi tetap saja masih banyak pihak yang mengecam kenaikan BBM. Berbagai tindakan penolakan telah terjadi diberbagai wilayah. Mereka menganggap bahwa kenaikan harga BBM ini bukanlah jalan yang tepat untuk menyelamatkan perekonomian di negara kita.
Pemerintah merencanakan untuk menaikkan beasiswa terhadap masyarakat miskin. Mengalihkan dana subsidi BBM ke dana pembangunan negara. Dan meningkatkan devisa negara. Berdasarkan uraian diatas, masih kah kita harus melakukan hal-hal yang tentu saja merugikan diri kita sendiri seperti berdemo untuk menolak sesuatu yang ditujukan untuk
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa sesungguhnya kita sedang mengalami kelangkaan minyak. Yang seharusnya kita lakukan adalah berusaha mencari inovasi untuk menggantikan penggunaan BBM di masyarakat, atau setidaknya menghemat bahan bakar minyak tersebut. Bukannya dengan berdemo yang membuang-buang bahan bakar tersebut dengan aksinya yang membakar ban, menimbulkan kemacetan dan lain-lain.
Seharusnya mereka bisa memperhitungkan bahan bakar minyak yang mereka sia-siakan ketika digunakan untuk membakar ban. Kemacetan juga merupakan pemborosan BBM. Ketika macet, kendaraan tetap menguapkan BBM yang digunakannya meskipun kendaraan tersebut tidak berjalan. Dan seharusnya, BBM tersebut tidak terbuang sia-sia dalam kemacetan yang timbul sebagai dampak dari demo yang dilakukan oleh pihak yang kontra terhadap kenaikan harga BBM.
Mulai dari sekarang, seharusnya kita bisa menyikapi dengan lebih dewasa dan lebih cerdas kenaikan harga BBM. Bukan hanya berteriak-berteriak dan mengegoiskan diri sendiri.

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar