Selasa, 13 Maret 2012

Musdalifa AK (1111040199) - Tugas II


1. Apa yang dimaksud dengan bahasa indonesia ragam ilmiah?
Bahasa Indonesia ragam  ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan bisa menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.
2.jelaskan kriteria bahasa indonesia ragam ilmiah dan contoh berikutnya ini!
       *            Cencekia
 Bahasa Indonesia bersifat cendikia artinya Bahasa Indonesia itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu membentuk pernyataan yang tepat dan sesksama.
apabila sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah gagasan yang memiliki hubungan kausalitas, dua gagasan beserta hubungannya itu harus tampak secara jelas dalam kalimat yang mewadahinya.
 Contoh:
(i)           Meskipun sudah dibuktikan, namun kebenarannya belum diketahui secara pasti.
Untuk membetulkan kalimat (i) perlu dikembalikan pada struktur asal.menjadi:
(ii)         Meskipun sudah dibuktikan, kebenarannya belum diketahui secara pasti.
Kebenarannya sudah dibuktikan, namum belum diketahui secara pasti.

      *              Lugas dan Jelas
Sifat lugas dan jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas. Pemaparan bahasa Indonesia yang lugas akan menghindari kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra pun perlu dihindari. Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Contoh:
·         Lugas
(i)           Para pendidik  yang kadangkala atau bahkan sering kena getahnya oleh  ulah sebagian, anak-anak mempunyai  tugas yang tidak bisa dikatakan ringan.
(ii)          Para pendidik  yang kadang-kadang atau bahkan sering  terkena  akibat ulah sebagian anak-anak mempunyai  tugas yang berat.
 
Kalimat (i) bermakna  tidak lugas. Hal itu tampak pada pilihan kata kena getahnya dan tidak bisa dikatakan ringan. Kedua ungkapan itu tidak mampu mengungkapkan gagasan secara lugas. Kedua ungkapan itu dapat diganti terkena akibat dan berat yang memiliki makna langsung, separti kalimat (ii).  
·         Jelas
(i)                 sejak tahun 1928, bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa persatuan yang menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia.
(ii)               sejak tahun 1928, bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia.
Contoh (i) tidak mampu mengungkapkan gagasan secara jelas, antara lain karena kalimat terlalu panjang. Kalimat yang panjang itu manyebabkan kaburnya hubungan antargagasan yang disampaikan. Hal itu berbeda dengan  contoh (ii), kalimat-kalimatnya pendak sehingga mampu mengungkapkan gagasan secara jelas.

      *               Menghindari Kalimat Fragmentaris
Bahasa Indonesia ragam ilmiah juga menghindari penggunaan kalimat fragmentaris. Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat terjadi antara lain karena adannya keinginan penulis menggunakan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan.

      *             Bertolak dari Gagasan
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Bahasa Indonesia ragam ilmiah mempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
Contoh:
(i)            Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina minat membaca anak sangat penting.
(ii)         Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina minat membaca anak sangat penting.
Contoh kalimat (i) beroriantasi pada penulis. Hal itu tampak pada pemilihan kata penulis (yang menjadi sentral) pada kalimat tersebut. Contoh (ii) berorientasi pada gagasan dengan  menyembunyikan kehadiran penulis. Untuk menghindari hadirnya pelaku dalam paparan, disarankan menggunakan kalimat pasif.
      *             Formal dan objektif
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat. Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata fungsi atau kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esei formal.
     Contoh:
·         Formal
(i)           Kenaikan BBM sangat berpengaruh buat kehidupan masyarakat.
(ii)         Kenaikan BBM sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat.
 Kata fungsi pada contoh (i) di atas digunakan secara tidak tepat, sedangkan kata fungsi pada contoh (ii) digunakan secara tepat. 
·         Objektif
(i)           Banjir yang terjadi telah menjadi bukti betapa besarnya akibat yang disebabkan oleh penebangan liar.
(ii)         Banjir yang terjadi telah menjadi bukti besarnya akibat yang disebabkan oleh penebangan liar.
 Kata-kata yang menunjukkan sikap ekstrim dapat memberi kesan subjektif dan emosional.

      *                Ringkas dan Padat
Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat. Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi. Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraph yang berlebihan dalam tulisan ilmiah.
Contoh:
(i)           Nilai etis di atas menjadi pedoman bagi setiap  warga negara Indonesia.

(ii)         Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan dasar    pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga negara Indonesia. 
Contoh (i) berikut  termasuk bahasa ilmiah yang ringkas/padat, sedangkan contoh (ii) adalah bahasa yang tidak ringkas.
       *            Konsisten
Penggunaan unsur bahasa, tanda baca dan tanda-tanda lain dan istilah yang sesuai dengan kaidah dan semuanya digunakan secara konsisten.
Contoh:
Apabila pada bagian awal uraian telah terdapat singkatan SMP (Sekolah Menengah Pertama), pada uraian selanjutnya digunakan singkatan SMP tersebut.
3. jelaskan perbedaan ragam resmi dan ragam tidak resmi!
Ragam resmi (ragam baku) biasanya digunakan dalam suasana/situasi resmi atau formal misalnya situasi di kantor, di depan kelas, dalam ruangan rapat resmi berpidato dan sebagainya.  Selain itu juga digunakan dalam administrasi pemerintahan, perundang-undangan negara, dan dalam karya-karya ilmiah. Sebaliknya, ragam tidak resmi (ragam nonbaku) digunakan dalam suasana/situasi tak resmi (informal) misalnya  situasi di dalam rumah tangga, di pinggir jalan, di pasar, dan sebagainya.
Sebagai kerangka rujukan, ragam baku berisi rujukan yang menentukan benar tidaknya pemakaian bahasa, baik ragam lisan maupun ragam tulisan, sedangkan ragam tak baku selalu ada kecenderungan untuk menyalahi norma/kaidah bahasa yang berlaku.

sumber :
http://intl.feedfury.com/content/15241462-ragam-bahasa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar