Kerjakan soal di bawah ini dengan cermat!
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia ragam ilmiah?
2. Jelasakan Kriteria bahasa Indonesia ragam ilmiah berikut dibawah ini beserta dengan contohnya!
a. Cendikia
b. Lugas dan jelas
c. Menghindari kalimat fragmentaris
d. Bertolak dengan gagasan
e. Formal dan objektif
f. Ringkas dan padat
g. Konsisten
3. Jelaskan perbedaan ragam resmi dan ragam tidak resmi!
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia ragam ilmiah?
2. Jelasakan Kriteria bahasa Indonesia ragam ilmiah berikut dibawah ini beserta dengan contohnya!
a. Cendikia
b. Lugas dan jelas
c. Menghindari kalimat fragmentaris
d. Bertolak dengan gagasan
e. Formal dan objektif
f. Ringkas dan padat
g. Konsisten
3. Jelaskan perbedaan ragam resmi dan ragam tidak resmi!
Jawaban:
1. Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah, yang berguna untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip teori atau gabungan dari keempatnya.
2. Berikut penjelasan mengenai kriteria bahasa ragam ilmiah beserta dengan contohnya :
a. Cendikia artinya bahasa Indonesia itu maupun digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berfikir logis, yakni dapat membentuk pernyataan yang tepat dan saksama.
Contoh : Pengadilan yang merupakan representasi utama wajah penegakan hukum dituntut untuk mampu melahirkan tidak hanya kepastian hukum, melainkan pula keadilan, kemanfaatan sosial dan pemberdayaan sosial melalui putusan – putusan hakimnya.
b. Lugas dan Jelas maksudnya adalah bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat.
Contoh : Adanya dimensi keadilandan ketentraman yang merupakan manifestasi bekerjanya lembaga pengadilan, akan semakin mendekatkan cita-cita pengadilan
sebagai pengayom masyarakat.
c. Menghindari kalimat fragmentaris, arti dari kalimat fragmentasi adalah kalimat yang belum selesai.
Contoh : Penegakan hukum pada hakikatnya merupakan interaksi antara berbagai perilaku manusia.
d. Bertolak dari gagasan artinya penonjolan di adakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis.
Contoh : sudah saatnya sekarang para penegak hukum melakukan evaluasi berkesinambungan atas semua program dan kebijaksanaan yang sudah dicanangkan, agar dapat mengurangi kendala yang dihadapi.
e. Formal dan Objektif, dalam artian formal meliputi pilihan kosa kata, betukan kata, dan struktur kalimat.
Contoh : Rudi sedang makan ayam gorong, jika dalam bentuk informalnya, rudi sedang melahap ayam goreng.
Sedangkan objektif dapat dilakukan dengan menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan secara objektif.
Contoh : Salah satu permasalahan yang mendapat perhatian kita adalah merosotnya rasa hormat masyarakat terhadap wibawa hukum.
f. Ringkas dan Padat, artinya tidak ada unsur – unsur bahasa yang tidak diperlukan (mubazir), itu berarti menuntut kehematan dalam penggunaan bahasa ilmiah.
Contoh : Pemerintah telah memilih jalan untuk melaksanakan program desentralisasi secara besar - besaran.
g. Konsisten, dapat diartikan sebagai penggunaan unsure bahasa, tanda baca, tanda – tanda lain dan istilah yang sesuai dengan kaidah dan semuanya digunakan secara konsisten. Contoh : Pemerintah telah memilih jalan untuk melaksanakan program desentralisasi secara besar- besaran dan telah melaksanakan pemilihan umum secara langsung
untuk memilih presiden, gubernur, bupati, dan walikota.
3. Perbedaan bahasa ragam resmi dengan ragam tidak resmi dapat dilihat dalam table berikut.
Ragam Resmi
Digunakan dalam situasi resmi, misalnya surat dinas atau pidato, dan Nada bicara yang cenderung datar Kalimat yang digunakan adalah kalimat lengkap
Ragam Tidak resmi
Digunakan dalam situasi tidak resmi, misalnya surat pribadi atau percakapan sehari – hari, Nada bicara yang cenderung naik turun, dan Sering menggunakan kalimat – kalimat yang tidak lengkap
NAMA : JUMARDIL
NIM : 1111040179
Tidak ada komentar:
Posting Komentar