Jumat, 23 Maret 2012

Sri Yunita - 1111040173 - Tugas IV

Aspirasi Rakyat

Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) alhir-akhir ini menjadi isu hangat perbincangan masyarakat. Sebagian besar masyarakat dengan jelas menolak kenaikan BBM yang dinilai hanya memberikan dampak buruk kepada masyarakat terutama bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Kenaikan harga BBM dianggap hanya memanfaatkan situaasi maasyarakat dan terdapat unsur politis di dalamnya.

Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya aksi demo yang dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Wujud eksplorasi penolakan masyarakat kemudian ditunjukkan secara langsung melalui demo yang dilakukan oleh salah satu penggerak suatu bangsa, yaitu mahasiswa. Mahasiswa yang merupakan salah satu tonggak yang menopang berdirinya suatu bangsa serta memiliki andil yang cukup besar dalam menyampaikan aspirasi masyarakat yang terkadang lebih sering diacuhkan oleh pemerintah. Mahasiswa mencoba untuk menyuarakannya melalui demonstrasi yang kemudian sering disalahartikan sebagai bentuk anarkisme sebagai media penyampaian pendapat. 

Bahan bakar minyak yang direncanakan akan mengalami kenaikan dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 kemudian mendapatkan respon penolakan besar-besaran oleh masyarakat. Aksi demo besar-besaran kemudian dilakukan pada tanggal 27 Maret 2012 di berbagai daerah di Indonesia yang justru berakhir dengan bentrok antar aparat keamanan dan mahasiswa. Demo yang awalnya bertujuan untuk mengaspirasikan suara rakyat berubah menjadi aksi anarkisme yang dilakukan oleh bebrapa mahasiswa. Sebagai dampak dari aksi demo yang tidak bertanggung jawab tersebut adalah adanya pemblokiran jalan yang menyebabkan bebrapa daerah mengalami kemacetan.

Aksi mahasiswa yang memblokir jalan seolah berkebalikan dengan tujuan awal dari pelaksanaan demo tersebut. Kemacetan yang timbul sebagai akibat dari demo justru mengakibatkan bahan bakar kendaraan menjadi lebih cepat habis dibandingkan dengan waktu-waktu biasa. Kendaraan yang terus dalam keadaan menyala tanpa bergerak atau bergerak sedikit demi sedikit justru membuat bahan bakar kendaraan tersebut terbuang sia-sia. Setidaknya terdapat puluhan bahkan ratusan kendaraan yang terjebak macet di daerah demo menghabiskan bahan bakar tanpa adanya pergerakan sama sekali.

Menyampaikan aspirasi masyarakat merupakan hal yang sepantasnya dilakukan oleh mahasiswa ketika pemerintah seolah acuh terhadap keadaan yang terjadi dalam masyarakat. Namun, tindakan yang menjurus kepada kekerasan dan justru memiliki dampak negatif seperti pemblokiran jalan tersebut seharusnya dihindari. Mahasiswa sebagai generasi intelek tidak seharuasnya bertindak dengan menggunakan otot, emosi dan kekerasan. Menyampaikan aspirasi dapat dilakukan secara baik-baik tanpa harus menimbulkan korban sama sekali. Karena tujuan mulia tersebut sselayaknya dilakukan dengan cara yang mulia pula.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar