KEINDAHAN
BUDAYA KOREA
Korea
adalah sebuah negara yang terletak di antara Tiangkok dan Jepang. Korea terbagi
menjadi dua negara, yakni Republik
Korea (Korea Selatan) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara)
setelah Perang Dunia II pada tahun 1945. Korea Selatan kemudian berkembang menjadi negara demokratis sementara Korea Utara berubah menjadi negara yang berhaluan komunis.
Negara yang dikenal dengan julukan
negara gingseng ini mempunyai banyak sekali kebudayaan yang mengagumkan, mulai dari
rumah, taman, pakaian, kuliner, dan sebagainya. Budaya tradisional Korea
diwarisi oleh rakyat Korea Utara dan Korea Selatan, walaupun keadaan politik yang berbeda telah menghasilkan banyak perbedaan dalam
kebudayaan modern Korea.
Masyarakat Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang) yang harus
diseimbangkan. Rumah menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan
dengan gunung dan menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya
matahari. Cara ini masih sering dijumpai dalam kehidupan modern saat ini. Rumah
tradisional Korea (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) dipilah menjadi bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang) dan ruang pelayan (haengrangbang). Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu
keluarga.
Taman korea adalah bentuk atau rancangan
taman tradisional khas Korea. Karakterisitik taman Korea adalah kesederhanaan,
alami dan tidak dipaksakan untuk mengikuti suatu aturan khusus. Taman Korea
sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran alami
yang bagi orang Korea sangat indah untuk dipandang. Taman-taman yang terkenal
yaitu Poseokjeong dan Anapji, taman
dari Silla yang terletak di Gyeongju dan Huwon yang berada di dalam kompleks istana Changdeok di Seoul.
Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju
bagian atas (Jeogori), celana
panjang untuk laki-laki (baji)
dan rok wanita (Chima). Orang
Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan
hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati
pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli
golongan rakyat bawah yang hidup miskin. Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk
penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk
upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan, dan upacara kematian. Saat ini
hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat
tertentu masih digunakan.
Bentuk kuliner Korea dipengaruhi oleh
kebudayaan pertanian mereka. Makanan pokoknya adalah beras. Hasil utama pertanian rakyat Korea adalah beras, gandum, dan kacang-kacangan. Hasil laut pun melimpah seperti ikan, cumi-cumi, dan udang sebab Korea dikelilingi 3 lautan. Kuliner
Korea sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang sudah berkembang sejak lama. Contohnya adalah kimchi dan doenjang. Beberapa menu makanan dikembangkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa. Pada
peristiwa-peristiwa ini selalu dijumpai kue-kue beras yang berwarna-warni. Makanan
kuil berbeda dari makanan biasanya karena melarang penggunaan 5 jenis bumbu
yang biasa dipakai seperti bawang putih, bawang merah, daun bawang, rocambole (sejenis
bawang), jahe, serta daging. Makanan
kerajaan (surasang) saat ini sangat terkenal karena sudah dapat dinikmati seluruh lapisan rakyat.
Nama
: Nur Awaliah
NIM : 1111040175
Tidak ada komentar:
Posting Komentar