MENULIS
AKADEMIK
A. Pengantar
Menulis akademik
merupakan materi yang penting untuk diketahui oleh mahasiswa karena digunakan
dalam proses pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan kepribadian agar
menjadi insan yang terpelajar, sehingga diperlukan kemampuan menulis akademik
yang baik.
Menulis adalah kegiatan
menyusun serta merangkaikan kalimat sedemikian rupa agar pesan, informasi,
serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan dan pendapat penulis dapat
disampaikan dengan baik. Sehingga sangat diperlukan untuk mempelajadi teori menulis
dan memraktikkannya. Frekuensi dan kontinutas latihan menulis akan menjadikan
seorang terampil dalam bidang tulis menulis.
Ada tiga proses menulis
yang ditawarkan oleh David Nunan yaitu:
1. Tahap
prepenulisan
2. Tahap
penulisan
3. Tahap
revisi atau penyempurnaan
Untuk menerapkan ketiga
tahap tersebut, dalam pendidikan bahasa khususnya keterampilan menulis
diperlukan keterpaduan antara proses dan produk menulis. Hal ini amat
bergantung pada minat pembelajaran dalam menulis, kerjasama antar pembelajar,
kesempatan ataupun penetapan model pengajaran dan pembelajaran menulis.
1. Menulis sebagai proses kreatif
Menulis
merupakan suatu proses kreatif yang banyak melibatkan cara berfikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat) (Supriadi, 1997). Tulisan yang dibuat
sebaiknya dapat menarik perhatian pembaca sehingga diperlukan kretifitas dalam
menulis. Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penulisan
karya ilmiah dan penyusunan laporan tulisan ilmiah sekurang-kurangnya memuat
empat tahap penulisan yaitu: (1) tahap persiapan/prapenulisan, (2) tahap
inkubasi, (3) tahap iluminasi, (4) tahap verifikasi/evaluasi. Keempat proses
kreatif ini kadang-kadang tidak disadari oleh setiap orang yang mengalaminya.
Namun jika dilacak lebih jauh lagi hampir semua proses menulis melalui tahap
ini.
2.
Langkah-langkah menulis akademik
Langkah-langkah
menulis yaitu sebagai berikut:
a. Merencanakan
Dalam proses perencanaan penulisan,
penulis perlu memerhatikan kegiatan-kegiatan berikut ini :
1. Mengumpulkan
bahan
Hampir semua penulis mengumpulkan segala
sesuatu yang mereka perlukan berupa data, informasi, bacaan sebelum memulai
menulis. Taha[ inilah yang disebut tahap pengumpulan bahan untuk menulis.
2. Menentukan
tujuan dan bentuk
Dalam penulisan ilmiah, tujuan dan bentuk
yang dipilih sering ditentukan oleh situasi. Misalnya, dalam membuat laporan
penelitian, format dan tujuan laporan mungkin sudah ditentukan oleh sponsor
atau pemberi dana penelitian. Segala usaha lain untuk memperluas tujuan yang
telah ditentukan itu pada umumnya cukup bermanfaat.
3. Menentukan
pembaca
Pembaca yang berbeda akan memerlukan
bacaan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penulis perlu mengetahui keadaan
pembaca sebaik-baiknya. Apakah pembaca tulisan kita nanti itumemiliki
pengetahuan cukup banyak atau sedikit tentang bidang yang kita tulis dan apa
yang diharapkan/diinginkan pembaca dari informasi yang disampaikan oleh
penulis. Penulis perlu mengetahui apa yang diinginkan, diperlukan, atau yang
diharapkan oleh pembaca.
b. Menulis
Penulis yang sudah profesional, biasanya
situasi yang memaksa mereka untuk menulis sebelum benar-benar siap. Penulis
yang belum berpengalaman sering kurang tepat dalam memperkirakan waktu yang
diperlukan untuk mengembangkan ide menjadi kata-kata. Dalam penulian ilmiah
karena kompleksnya isi dan adanya batas waktu yang sudah pasti, lebih baik
menulis seawal mungkin, mempersiapkan bahan sebagai bahan dasar penulisan serta
menyusun draf untuk mencapai hasil akhir.
c. Merefleksikan
Merefleksikan apa yang sudah ditulis
memungkinkan penulis memperoleh perspektif yang segar tentang kata-kata yang
pada mulanya tampak sangat betul tapi kemudian terasa salah. Penulis perlu
bertnya kepada diri sendiri tentang kesempurnaan tulisannya.
d. Merevisi
Merevisi merupakan langkah yang sangat
penting dalam mencapai tulisan yang baik. Revisi, perbaikan dan penyempurnaan
tulisan yang dilaksanakan secara berhati-hati dan seksama dapat menghasilkan
tulisan yang jelas, terarah, terfokus sesuai keinginan penulis dan pembaca. Penulis
perlu mengetahui masalah yang ada pada tulisannya dan memperbaikinya. Penulis
perlu meneliti secara cermat apakah bukti-bukti yang disampaikan mendukung
pernyataan yang diutarakan, dan seberapa banyak waktu yang harus digunakan oleh pembaca untuk memahaminya. Yang paling
penting adalah upayakan jangan sampai para pembaca tidak dapat memahami atau
salah menginterpretasi serta menafsirkan tulisan karena tidak jelas arah,
fokus, dan tujuannya.
B. Menulis
makalah
Mahasiswa hendaknya
memiliki kemampuan untuk menulis dan mempresentasikan makalah. Hal ini
berkaitan erat dengan pemaparan kinerja akademik seorang mahasiswa yang
berkaitan dengan keahliannya. Berikut ini disajikan pengertian makalah,
sistematika makalah, dan menulis makalah.
1.
Pengertian makalah
Makalah
sering disebut paper (kertas kerja) adalah karya tulis yang memerlukan studi
baik secara langsung, misalnya melalui observasi lapangan ataupun secara tidak
langsung (studi kepustakaan) (Parera, 1982:25). Makalah ilmiah dapat dibaca dan
dibahas dalam pertemuan ilmiah (lokakarya, seminar, simposium, konferensi,
konvensi, diskusi akademik dan kegiatan ilmiah yang lain). Makalah ditulis
untuk berbagai fungsi diantaranya untuk memenuhi tugas yang dipersyaratkan
dalam mta kuliah tertentu, berfungsi menjelaskan suatu kebijakan, dan berfungsi
menginformasikan suatu temuan.
2.
Jenis makalah
Makalah
terbagi dua jenis yaitu makalah biasa (common paper) dan makalah posisi
(position paper) (UPI 2005:7)
Makalah
biasa dibuat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan
yang dibahas. Mahasiswa mengemukakan beberapa pandangan atau aliran tentang
masalah yang dikaji, mengutarakan saran maupun kritik terhadap pendapat orang
lain dan mahasiswa tidak perlu memihak salah satu aliran serta berargumentasi
memepertahankan pendapat yang diikutinya. Makalah biasa juga ditulis untuk
mendeskripsikan suatu kebijakan, gagasan atau temuan kepada khalayak.
Makalah
posisi dibuat mahasiswa untuk menunjukkan posisi teoritisnya dalam suatu
kebijakan. Mahasiswa dituntut untuk menunjukkan berbagai teori dan memilih
pihak mana dia berdiri beserta alasan-alasannya yang didukung oleh data yang
relevan.
Pada
umumnya makalah biasa diwajibkan pada mahasiswa S1 sedangkan makalah posisi
diwajibkan kepada mahasiswa pascasarjana.
3.
Sistematika makalah
Makalah
ilmiah yang sering disusun oleh mahasiswa disebut dengan istilah term paper,
biasanya disingkat paper. Paper ini merupakan jenis tugas tertulis dalam suatu
permasalahan yang sedang aktual dalam masyarakat. Makalah biasanaya disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
a. Judul
karangan
Judul dipandang sebagai tanda pengenal
karangan sekaligus sebagai kunci utama untuk mengetahui isi karangan. Oleh
karena itu, judul harus mencerminkan seluruh isi karangan dan dapat menunjukkan
fokus serta permasalahan pokok karangan. Judul harus disusun secara singkat
yakni dalam bentuk ungkapan yang singkat dan padat. Jika tidak dapat dihindari
judul yang panjang, Keraf (1984:129) menyarankan untuk membuat judul utama yang
singkat kemudian diberi judul tambahan yang panjang. Judul yang terlalu panjang
juga dapat dipecah menjadi judul utama
dan anak judul.
b. Abstrak
Abstrak atau ringkasan biasanya berisi
intisari keseluruhan tulisan, ditulis secara naratif, dan diketik satu spasi
serta paling banyak tiga paragraf atau sekitar 150-200 kata. Abstrak memuat
latar belakang masalah, tujuan, kesimpulan dan saran yang ditulis secara padat.
c. Pendahuluan
Bagian pendahuluan terdiri atas latar
belakang masalah yang disusun dalam alur pikir yang logis, yang menunjukkan
kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang diharapkan (das sollen dan das sein).
d. Pembahasan
Bagian ini merupakan inti makalah. Pada
bagian ini hendaknya dikemukakan deskripsi tentang subjek studi, analisis
permasalahan, dan solusi pemecahannya. Pada bagian ini aspek-aspek yang
dipersoalkan pada bagian pendahuluan dikaji dan dianalisis satu demi satu,
sehingga masalah yang dipersoalkan itu menjadi jelas kedudukannya dan
pemecahannya. Untuk memperkuat daya analisis, penulis hendaknya digunakan teori,
data atau pandangan ahli.
e. Kesimpulan
Secara umum kesimpulan berisi hasil dari
seluruh pembahasan dan setidak-tidaknya berisi jawaban atas semua permasalahan
yang dikemukakan dalam pendahuluan.
f. Daftar
pustaka
Bagian ini memuat pustaka atau rujukan
yang diacu dalam makalah. Rujukan ini disusun ke bawah menurut abjad nama akhir
penulis pertama. Buku dan makalah tidak dibedakan, kecuali penyusunannya dari
kiri ke kanan. Untuk buku, teknik penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid (jika ada), terbitan ke-, nama
kota dan nama penerbit.
Contoh:
A.R., Syamsuddin dan
Damaianti, Vismaia. 2006. Metode
Penelitian Pendidikan Bahasa. Cetakan Pertama. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Referensi:
Badan
Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FBS UNM. 2011. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa
Indonesia. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Oleh :
Nursyam Anaguna
1111040194
Matematika ICP B 2011