Praktik
Menulis Makalah
Pemahaman terhadap
konsep, jenis, dan sistematika makalah tidak menjamin mahasiswa dapat menulis
makalah. Oleh karena itu, mahasiswa perlu dilatih sejak dini dalam membuat
artikel sederhana, bahkan mereka dapat diminta menulis apa yang cenderung
mereka sukai seperti puisi. Setelah kegiatan ini dianggap sudah cukup, barulah
mahasiswa diminta “berbelanja” pengetahuan, gagasan, dan teori dari artikel dan
buku-buku yang dibacanya. Hasil “belanja” mereka perlu diikuti dengan kegiatan
berikutnya, yaitu membuat laporan hasil membaca artikel atau bab dari sebuah
buku seperti yang telah disajikan pada bagian terdahulu.
Sebelum menulis
makalah, sebaiknya dibuat jenjang ide. Inti kegiatan ini adalah
mengidentifikasi ide-ide pokok dan ide-ide penunjang. Jejaring ide bukan hanya
berguna bagi penulis, melainkan juga bagi pembaca. Melalui jejaring ide,
pembaca dapat mengikuti jalan pikiran penulis sehingga dapat menilai tulisan
secara kritis. Alwasilah (2005:96) mengemukakan beberapa langkah membuat
jejaring ide seperti berikut ini.
1 1. Sebelum
menulis, siapkan kertas dan alat tulis.
2 2. Pikirkan
ide-ide pokok yang paling penting untuk ditulis.
3 3. Batasi
maksimal lima ide pokok.
4 4. Tulis
ide pokok itu sesingkat mungkin dalam lingkaran-lingkaran.
5 5. Hubungkan
lingkaran-lingkaran itu dengan garis searah atau dua arah sesuai dengan
pemikiran anda.
6 6. Gunakan
pula garis patah-patah untuk menunjukkan hubungan tidak langsung. Visualisasi
ide-ide ini sesungguhnya subjektif, bergantung pada penulis sendiri.
7 7. Narasikan
hubungan antara berbagai lingkaran itu.
Untuk mempermudah proses penulisan, jejaring di atas
dapat disajikan dalam kerangka karangan.
Adapun teknik atau langkah-langkah penulisan makalah
yaitu:
1). Menentukan atau memilih tema/topik makalah.
Ini merupakan langkah awal dalam membuat makalah.
Tema diartikan sebagai pokok pikiran, sedangkan topik adalah pokok pembicaraan.
Tanpa menentukan atau memilih tema, penulisan tidak akan terarah. Perlu dingat
pada saat penentuan tema, tema haruslah bersifat khusus agar dalam penguraian
nantinya, tema tidak menjadi terlalu luas dan bisa diuraikan secara mendalam.
Contoh: tema “Kegiatan Mahasiswa” atau “Kaderisasi Kepemimpinan” merupakan tema
yang masih sangat luas dan bersifat umum. Akan lebih baik jika tersebut
dibatasi, misalnya, “Peranan Kegiatan Mahasiswa Guna Menciptakan Format
Kepemimpinan Bangsa Masa Depan”.
2). Menyusun kerangka makalah.
Langkah ini digunakan untuk memudahkan pembuat
makalah. Kerangka makalah ini nantinya dapat dituangkan ke dalam bentuk
karangan menjadi kalimat-kalimat. Prosesnya adalah dengan menuliskan semua ide
pokok yang berhubungan dengan tema/topik yang telah ditentukan.
3). Mengumpulkan bahan tulisan.
Langkah selanjutnya adalah dengan mengumpulkan
bahan-bahan yang akan dijadikan data untuk memperkaya penulisan dalam membuat
makalah. Untuk membuat makalah, bahan yang bisa digunakan berupa
literatur-literatur pustaka atau hasil laporan lapangan.
4). Mengembangkan kerangka karangan/ide pokok menjadi kalimat.
Tujuan dari langkah ini adalah membuat susunan
kalimat per kalimat sebagai pengembangan dari kerangka/ide pokok makalah.
Susunan kalimat tersebut sedapat mungkin disesuaikan dengan kerangka baku yang
sesuai dengan sistematika penulisan makalah.
Langkah-langkah praktis lain yang bisa digunakan dalam
membuat makalah adalah sebagai berikut (Sudiati, 2003: 20-22): Pertama, penulis membuka komunikasi untuk
menarik minat dan perhatian pembaca. Kedua, mulai mengarahkan gagasan
atau ide makalah pada jalur dan orientasi yang sesungguhnya, yakni dengan
mengemukakan pokok pembicaraan (topik) dan masalahnya. Ketiga, sesudah
orientasi mantap, tinggal mengarahkan gagasan pokok makalah pada tujuan dan
arah yang diinginkan. Keempat, memperkaya tulisan dengan data-data
pendukung lain, baik opini, literatur dan hasil laporan. Langkah ini juga
mempertautkan antara satu pendapat dengan pendapat lain yang mungkin
bertentangan tanpa harus memihak.
Referensi:
Anwar Ahyar. 2011. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa
Indonesia. Makassar: Badan Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar