Senin, 07 Mei 2012

Materi Presentasi_Aisyah (1111040177)

BERPIDATO

A.    MENYEMPURNAKAN NASKAH PIDATO BERDASARKAN SUNTINGAN

            Menyempurnakan naskah pidato setelah disunting, baik oleh penulis sendiri maupun orang lain, perlu dilakukan. Penyempurnaan itu diarahkan kepada aspek isi, bahasa, dan penalaran sebagaimana yang telah disunting di atas. Penyempurnaan aspek bahasa dilakukan dengan mengganti kosa kata yang lebih tepat dan menyempurnakan kalimat dengan memperbaiki struktur dan gagasannya. Sementara itu, penyempurnaan paragraf dilakukan dengan memperbaiki koherensi dan kohesi paragraf. Untuk itu, penambahan kalimat, penyempurnaan kalimat atau penghilangan kalimat perlu dilakukan.

B.    SISTEMATIKA BERPIDATO

     Menyampaikan pidato berarti melisankan naskah pidato yang telah disiapkan. Akan tetapi menyampaikan pidato bukan sekadar membacakan naskah pidato di depan hadirin, melainkan perlu juga menghidupkan dan menghangatkan suasana dan menciptakan interaksi yang hangat dengan khalayak. Untuk itu, seseorang yang akan menyampaikan pidato harus mampu menganalisis situasi dan memanfaatkan hasil analisisnya itu untuk menghidupkan suasana dalam pidato yang akan dilakukan. Apabila pidato yang disampaikan bukan atas nama orang lain (bukan membacakan naskah pidato atasan atau orang lain), kita masih dapat melakukan penambahan-penambahan sepanjang waktu yang disediakan memadai. Yang terpenting, penambahan itu memperkaya isi pidato, dapat menghangatkan suasana, dan bermanfaat serta dapat memperjelas isi dalam naskah pidato.
 
Secara garis besar, sistematika berpidato adalah seperti berikut ini.
  1. Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin;
  2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam bentuk ucapan terima kasih, ungkapan kegembiraan atau rasa syukur;
  3. Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dengan gaya bahasa yang menarik;
  4. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh pendengar;
  5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk melaksanakan isi pidato; dan
  6. Menyampaikan salam penutup.
C.    FAKTOR PENUNJANG KEEFEKTIFAN BERPIDATO

          Ada empat hal yang perlu diperhatikan agar pidatonya sukses, yaitu:
  1. Pembicara dituntut seorang yang bermoral. Jika pembicara bermoral tidak baik dan diketahui oleh pendengar, maka pendengar akan mencemooh.
  2. Pembicara hendaknya sehat jasmani dan rohani sehingga penampilannya dapat bersemangat, gagah, dan simpatik. Jangan sekali-kali menunjukkan fisik yang lemah di hadapan khalayak.
  3. Sarana yang diperlukan hendaknya cukup menunjang, misalnya publikasi; jika pidato disampaikan di hadapan massa, pengeras suara yang memadai, waktu, dan tempat harus sesuai.
  4. Jika berpidato di hadapan massa, harus diperhatikan: volume suara, tingkat pengetahuan massa, keadaan sosial, kebiasaan, adat-istiadat, dan agama, waktu berbicara tidak begitu lama, pembicara harus sabar dan menyesuaikan gaya dengan massa.

Referensi:
Anwar, Ahyar, dkk. 2011. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan Sastra UNM.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar