Selasa, 22 Mei 2012

DWI MELDYA L (MATERI PRESENTASI)

Nama   : Dwi Meldya L.
NIM    : 1111040184
ICP Of Mathematics
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia
*      Tata Penulisan Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Ciri-ciri kalimat efektif
1.      Kesepadanan
Dalam kalimat efektif, harus memiliki unsure subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K).
Contoh:
ü  Tri terkurung di penjara
2.      Cermat dalam memilih dan menggunakan kata
Menghindari kalimat ambigu
Contoh: Dia telah membeli buku filosofi demokrasi yang baru.
3.      Kehematan
Menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu atau bersifat mubazir.
Contoh :
ü  Dia sudah menunggu sejak dari pagi
Seharusnya : Dia sudah menunggu sejak pagi tadi.
4.      Kelogikaan
Mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku, dan masuk akal.
Contoh :
ü  Untuk mempersingkat waktu, saya persilahkan!
Seharusnya : Untuk memanfaatkan waktu, saya persilahkan!
5.      Kesatuan atau kepaduan
Pernyataan yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
Contoh :
ü  Makalah ini membahas tentang Budaya Indonesia
Seharusnya : Makalah ini membahas Budaya Indonesia
6.      Kesajajaran
kesejajaran merupakan kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
Contoh :
ü  Harga BBM dibekukan atau kenaikan secara pesat.
Seharusnya : Harga BBM di bekukan atau dinaikkan secara pesat.


7.      Ketegasan
Ketegasan merupakan suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat.
Contoh :
ü  Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Seharusnya : Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)


*      Tata Penulisan Paragraf yang Baik
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Dalam penulisan paragraph, ada beberapa criteria yang harus diperhatikan :
a.       Adanya kesatuan gagasan
Sebagai satu kesatuan gagasan, sebuah paragraph yang baik hendaknya hanya mengandung satu gagasan utama, yang diikuti beberapa gagasanmpengembang atau penjelas. Dalam rangkaian kalimat yang terjalin dalam paragraf hanya mempersoalkan satu masalah atau satu gagasan utama.
Contoh :
Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sampah organik, dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk. Contohnya, sisa makanan dan daun-daunan yang umumnya basah. Sampah anorganik adalah adalah sampah yang sulit atau tidak dapat membusuk. Contohnya, plastik, kaca, kain, karet, dan lain-lainnya.
b.      Adanya kepaduan hubungan antar kalimat
Sebuah paragraph harus memperlihatkan kepaduan hubungan antarkalimat yang terjalin di dalamnya untuk mendukung satu kesatuan gagasan. Agar kalimatnya terangkai secara rapi dan sistematis. Misalnya, dengan menggunakan beberapa sarana perangkai kalimat dalam paragraph, antara lain :
ü  Pengulangan (kata kunci)
ü  Penggantian
ü  Penghubung antarkalimat
ü  Keparalelan struktur
Contoh :
Kota Jakarta merupakan ibu kota Negara Republik Indonesia. Presiden dan pusat pemerintahan berada di kota tersebut. Presiden Republik Indonesia sebagai pemimpin negara dan pemerintahan dipilih secara langsung oleh rakyat setelah UUD 1945 diamandemen. Masa jabatan presiden selama lima tahun, dan dapat dipilih lagi, paling banyak dua kali berturut-turut. Presiden pilihan rakyat secara langsung yang pertama kali akan menjabat pada periode 2004-2009.
c.       Adanya ketuntasan Informasi
Paragraph harus menyajikan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak dibuat bertanya-tanya tentang kelanjutan informasi yang disampaikan.
Contoh :

            Sejak kecil aku benci sama rokok. Jika kebetulan melihat orang yang merokok dan puntung rokok tergeletak sementara aku mengunyah makanan, timbullah rasa jijikku, mual dan ingin muntah. Rokok menjadi barang tabu bagiku. Melihat rokok,aku seperti melihat …, malah lebih dari itu. Sepertinya aku lebih suka melihat kotoran daripada rokok, apalagi … .
d.      Adanya Konsistensi Sudut Pandang
Cara penulis menempatkan diri dalam pelibatan pembaca.
Contoh :
            Tsunami Aceh mengakibatkan banyak korban jiwa. Fasilitas pendidikan banyak yang hancur. Anak-anak didik banyak yang trauma, meskipun selamat. Kepada anak-anak seperti ini perlu diberikan rasa aman secara psikologis, demi membangkitkan semangat hidupnya kembali.
e.       Adanya keruntutan penyajian
Informasi dalam paragraph hendaknya disajikan secara runtut dalam pola urutan yang mudah diikuti pembaca, seperti model urutan waktu, urutan tempat, urutan umum-khusus atau khusus-umum, untuk pertanyaan dan jawaban, serta urutan sebab-akibat.
Contoh :
            Kebersihan adalah pangkalan kesehatan. Kesehatan tidak ternilai adanya. Oleh karena itu, agar kesehatan kita terjamin, tempat tinggal dan lingkungan perlu dijaga kebersihannya. Lantai rumah harus disapu setiap hari. Perabotan rumah tangga pun dibersihkan. Tempat sampah harus disediakan agar sampah tidak berhamburan dimana-mana. Yak tak kalah penting, got harus di bersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk.


*      Teknik Pengembangan Paragraf
Cara yang digunakan dalam pengembangan paragraph itu umumnya bergantung pada keluasan pandangan atau pengalaman penulis dan juga materi yang ditulis iitu sendiri.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan, antara lain :
a.       Pengembangan dengan klasifikasi
Misalnya :
Ketika ribuan peserta Olimpiade Beijing 2008, puluhan ribu warga London berpesta untuk merayakan kemenangannya dalam Olimpiade tersebut. Tanpa kecuali Inggris pun melakukan hal yang sama, karena pada tahun 2012 Olimpiade akan dilaksanakan di Inggris, setiap negara bertarung untuk memperebutkan posisi terbaik mereka dalam menorehkan prestasi. Dimana pada Olimpiade Beijing, Inggris menorehkan prestasi terbaik dalam 100 tahun terakhir, merebut posisi empat dengqn 19 emas, 13 perak, dan 15 perunggu.
b.      Pengembangan dengan definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi. Kata adalah jika ada sesuatu yang didefinisikan dengan kata benda, yaitu digunakan saat mendefinisikan kata sifat/kerja. Ialah digunakan untuk menjelaskan sinonim suatu hal, merupakan digunakan untuk mendefinisikan pengertian rupa/ wujud.
Contoh :
Informasi ialah suatu pengertian tentang kenyataan, kejadian, atau gagasan yang diekspresikan dengan menggunakan lambing-lambang yang telah diketahui dan disepakati bersama. Ungkapan “lambing-lambang yang telah diketahui dan disepakati bersama” yang dimaksud dalam hal ini adalah bahasa.
c.       Pengembangan dengan Analogi
Adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan. Analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh :
Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak. Demikian pula dengan manusia apabila diberi kepandaian atau kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
d.      Pengembangan dengan Contoh
Kata seperti, misalnya, contohnya, dll, adalah ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangan paragraf dengan contoh.
Contoh :
Masih berkisar tentang  pencemaran lingkungan, Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto, memberi contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara yang diserang ulat kipat atau Cricula Trifenestrata. Ulat ini timbul akibat berdirinya peternakan ayam di tengah-tengah perkebunan tersebut.
e.       Pengembangan dengan fakta
Menyertakan sejumlah fakta atau bukti-bukti untuk memperkuat pendapat yang dikemukan.
Contoh :
Para petani di daerah itu umumnya sangat rajin. Setiap pagi ketika beberapa pegawai kantor sedang berangkat kerja, para petani itu sudah bermandikan keringat di sawah-ladangnya mesing-masing. Mereka bekerja sejak fajar hingga matahari terbenam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar