Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang saya hormati Ibu selaku dosen
pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia serta teman-teman sekalian yang saya
cintai dan saya banggakan.
Puji dan syukur kita panjatkan
atas kehadirat Allah swt, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah,
sehingga kita diberi kesempatan untuk berkumpul pada hari ini untuk
memperingati hari Pendidikan Nasional.
Dengan
memperingati hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei, semoga kita lebih bersemangat
dan bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar
berguna bagi bangsa, Negara dan Agama. Pertambahan anak umur sekolah yang cepat
dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti
penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan
masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada semua
warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.
Persoalan
ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar
dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Dalam pembaruan
pendidikan perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan
kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yang terakhir
ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan
teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pemerintah
telah menetapkan APBN untuk pendidikan bagi SD, SLTP dan SLTA. Program dan
kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung
sekolah, guru, buku dan lain-lain. Alternatif yang diidentifikasikan adalah :
1. Penambahan daya tampung SLP yang
dilakukan baik dengan penambahan sekolah baru,
2. Peningkatan daya tampung sekolah-
sekolah swasta,
3. Pengembangan sekolah terbuka dengan
media korespodensi, modul, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain,
4. Pembukaan kursus- kursus keterampilan
praktis diluar sekolah sebagai jalur penyaluran kemasyarkat.
Ki Hajar
Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprokarsai
berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat “tut
wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada”. Dewantara
mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga
adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti”
(memahami /aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa” adalah (merasakan
aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek
psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk
mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi
manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau
mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang tepelajar
dengan rakyat.
Akhir kata, sampai
disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta
menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna
bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global.
Terima kasih
atas perhatian teman-teman sekalian.
Billahitaufik
walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
RISNAWATI.YUNUS
1111040174
Referensi: http:// contoh-pidato-singkat-tentang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar