Senin, 02 April 2012

MENULIS AKADEMIK
A.    Pengantar
Menulis akademik merupakan materi yang penting untuk diketahui oleh mahasiswa karena digunakan dalam proses pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan kepribadian agar menjadi insan yang terpelajar, sehingga diperlukan kemampuan menulis akademik yang baik.
Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat sedemikian rupa agar pesan, informasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan dan pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik. Sehingga sangat diperlukan untuk mempelajadi teori menulis dan memraktikkannya. Frekuensi dan kontinutas latihan menulis akan menjadikan seorang terampil dalam bidang tulis menulis.
Ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh David Nunan yaitu:
1.      Tahap prepenulisan
2.      Tahap penulisan
3.      Tahap revisi atau penyempurnaan
Untuk menerapkan ketiga tahap tersebut, dalam pendidikan bahasa khususnya keterampilan menulis diperlukan keterpaduan antara proses dan produk menulis. Hal ini amat bergantung pada minat pembelajaran dalam menulis, kerjasama antar pembelajar, kesempatan ataupun penetapan model pengajaran dan pembelajaran menulis.

Menulis sebagai proses kreatif
Menulis merupakan suatu proses kreatif yang banyak melibatkan cara berfikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat) (Supriadi, 1997). Tulisan yang dibuat sebaiknya dapat menarik perhatian pembaca sehingga diperlukan kretifitas dalam menulis. Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan tulisan ilmiah sekurang-kurangnya memuat empat tahap penulisan yaitu: (1) tahap persiapan/prapenulisan, (2) tahap inkubasi, (3) tahap iluminasi, (4) tahap verifikasi/evaluasi. Keempat proses kreatif ini kadang-kadang tidak disadari oleh setiap orang yang mengalaminya. Namun jika dilacak lebih jauh lagi hampir semua proses menulis melalui tahap ini.
2.      Langkah-langkah menulis akademik
Langkah-langkah menulis yaitu sebagai berikut:
a.       Merencanakan
Dalam proses perencanaan penulisan, penulis perlu memerhatikan kegiatan-kegiatan berikut ini :
1.      Mengumpulkan bahan
Hampir semua penulis mengumpulkan segala sesuatu yang mereka perlukan berupa data, informasi, bacaan sebelum memulai menulis. Taha[ inilah yang disebut tahap pengumpulan bahan untuk menulis.
2.      Menentukan tujuan dan bentuk
Dalam penulisan ilmiah, tujuan dan bentuk yang dipilih sering ditentukan oleh situasi. Misalnya, dalam membuat laporan penelitian, format dan tujuan laporan mungkin sudah ditentukan oleh sponsor atau pemberi dana penelitian. Segala usaha lain untuk memperluas tujuan yang telah ditentukan itu pada umumnya cukup bermanfaat.
3.      Menentukan pembaca
Pembaca yang berbeda akan memerlukan bacaan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penulis perlu mengetahui keadaan pembaca sebaik-baiknya. Apakah pembaca tulisan kita nanti itumemiliki pengetahuan cukup banyak atau sedikit tentang bidang yang kita tulis dan apa yang diharapkan/diinginkan pembaca dari informasi yang disampaikan oleh penulis. Penulis perlu mengetahui apa yang diinginkan, diperlukan, atau yang diharapkan oleh pembaca.
b.      Menulis
Penulis yang sudah profesional, biasanya situasi yang memaksa mereka untuk menulis sebelum benar-benar siap. Penulis yang belum berpengalaman sering kurang tepat dalam memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan ide menjadi kata-kata. Dalam penulian ilmiah karena kompleksnya isi dan adanya batas waktu yang sudah pasti, lebih baik menulis seawal mungkin, mempersiapkan bahan sebagai bahan dasar penulisan serta menyusun draf untuk mencapai hasil akhir.
c.       Merefleksikan
Merefleksikan apa yang sudah ditulis memungkinkan penulis memperoleh perspektif yang segar tentang kata-kata yang pada mulanya tampak sangat betul tapi kemudian terasa salah. Penulis perlu bertnya kepada diri sendiri tentang kesempurnaan tulisannya.
d.      Merevisi
Merevisi merupakan langkah yang sangat penting dalam mencapai tulisan yang baik. Revisi, perbaikan dan penyempurnaan tulisan yang dilaksanakan secara berhati-hati dan seksama dapat menghasilkan tulisan yang jelas, terarah, terfokus sesuai keinginan penulis dan pembaca. Penulis perlu mengetahui masalah yang ada pada tulisannya dan memperbaikinya. Penulis perlu meneliti secara cermat apakah bukti-bukti yang disampaikan mendukung pernyataan yang diutarakan, dan seberapa banyak waktu yang harus digunakan  oleh pembaca untuk memahaminya. Yang paling penting adalah upayakan jangan sampai para pembaca tidak dapat memahami atau salah menginterpretasi serta menafsirkan tulisan karena tidak jelas arah, fokus, dan tujuannya.

B.     Menulis makalah
Mahasiswa hendaknya memiliki kemampuan untuk menulis dan mempresentasikan makalah. Hal ini berkaitan erat dengan pemaparan kinerja akademik seorang mahasiswa yang berkaitan dengan keahliannya. Berikut ini disajikan pengertian makalah, sistematika makalah, dan menulis makalah.
1.      Pengertian makalah
Makalah sering disebut paper (kertas kerja) adalah karya tulis yang memerlukan studi baik secara langsung, misalnya melalui observasi lapangan ataupun secara tidak langsung (studi kepustakaan) (Parera, 1982:25). Makalah ilmiah dapat dibaca dan dibahas dalam pertemuan ilmiah (lokakarya, seminar, simposium, konferensi, konvensi, diskusi akademik dan kegiatan ilmiah yang lain). Makalah ditulis untuk berbagai fungsi diantaranya untuk memenuhi tugas yang dipersyaratkan dalam mta kuliah tertentu, berfungsi menjelaskan suatu kebijakan, dan berfungsi menginformasikan suatu temuan.
2.      Jenis makalah
Makalah terbagi dua jenis yaitu makalah biasa (common paper) dan makalah posisi (position paper) (UPI 2005:7)
Makalah biasa dibuat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas. Mahasiswa mengemukakan beberapa pandangan atau aliran tentang masalah yang dikaji, mengutarakan saran maupun kritik terhadap pendapat orang lain dan mahasiswa tidak perlu memihak salah satu aliran serta berargumentasi memepertahankan pendapat yang diikutinya. Makalah biasa juga ditulis untuk mendeskripsikan suatu kebijakan, gagasan atau temuan kepada khalayak.
Makalah posisi dibuat mahasiswa untuk menunjukkan posisi teoritisnya dalam suatu kebijakan. Mahasiswa dituntut untuk menunjukkan berbagai teori dan memilih pihak mana dia berdiri beserta alasan-alasannya yang didukung oleh data yang relevan.
Pada umumnya makalah biasa diwajibkan pada mahasiswa S1 sedangkan makalah posisi diwajibkan kepada mahasiswa pascasarjana.
3.      Sistematika makalah
Makalah ilmiah yang sering disusun oleh mahasiswa disebut dengan istilah term paper, biasanya disingkat paper. Paper ini merupakan jenis tugas tertulis dalam suatu permasalahan yang sedang aktual dalam masyarakat. Makalah biasanaya disusun dengan sistematika sebagai berikut:
a.       Judul karangan
Judul dipandang sebagai tanda pengenal karangan sekaligus sebagai kunci utama untuk mengetahui isi karangan. Oleh karena itu, judul harus mencerminkan seluruh isi karangan dan dapat menunjukkan fokus serta permasalahan pokok karangan. Judul harus disusun secara singkat yakni dalam bentuk ungkapan yang singkat dan padat. Jika tidak dapat dihindari judul yang panjang, Keraf (1984:129) menyarankan untuk membuat judul utama yang singkat kemudian diberi judul tambahan yang panjang. Judul yang terlalu panjang juga dapat dipecah menjadi judul  utama dan anak judul. 
b.      Abstrak
Abstrak atau ringkasan biasanya berisi intisari keseluruhan tulisan, ditulis secara naratif, dan diketik satu spasi serta paling banyak tiga paragraf atau sekitar 150-200 kata. Abstrak memuat latar belakang masalah, tujuan, kesimpulan dan saran yang ditulis secara padat.
c.       Pendahuluan
Bagian pendahuluan terdiri atas latar belakang masalah yang disusun dalam alur pikir yang logis, yang menunjukkan kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang diharapkan (das sollen dan das sein).
d.      Pembahasan
Bagian ini merupakan inti makalah. Pada bagian ini hendaknya dikemukakan deskripsi tentang subjek studi, analisis permasalahan, dan solusi pemecahannya. Pada bagian ini aspek-aspek yang dipersoalkan pada bagian pendahuluan dikaji dan dianalisis satu demi satu, sehingga masalah yang dipersoalkan itu menjadi jelas kedudukannya dan pemecahannya. Untuk memperkuat daya analisis, penulis hendaknya digunakan teori, data atau pandangan ahli.
e.       Kesimpulan
Secara umum kesimpulan berisi hasil dari seluruh pembahasan dan setidak-tidaknya berisi jawaban atas semua permasalahan yang dikemukakan dalam pendahuluan.
f.       Daftar pustaka
Bagian ini memuat pustaka atau rujukan yang diacu dalam makalah. Rujukan ini disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Buku dan makalah tidak dibedakan, kecuali penyusunannya dari kiri ke kanan. Untuk buku, teknik penulisan daftar pustaka sebagai berikut: nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid (jika ada), terbitan ke-, nama kota dan nama penerbit.
Contoh:
A.R., Syamsuddin dan Damaianti, Vismaia. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Cetakan Pertama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.






Referensi:
Badan Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FBS UNM. 2011. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Penerbit UNM.







Oleh :
Nursyam Anaguna
1111040194
Matematika ICP B 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar