Kamis, 29 Maret 2012

MUH. IKHSAN IBRAHIM-TUGAS 4


 DEMONSTRASI MENOLAK RENCANA KENAIKAN HARGA BBM

Tanggal 1 April nanti SBY kembali mengambil kebijakan yang menindas dengan menaikkan harga BBM untuk keempat kalinya. Nominal kenaikan harga BBM kali ini mencapai 500-1500 Rupiah. Kebijakan ini diambil di tengah menanjaknya gelombang aksi rakyat menolak rencana kenaikan harga BBM. Dampak negatif dari kenaikan harga BBM sangat jelas akan memukul penghidupan rakyat Indonesia yang secara mayoritas dihuni oleh klas buruh dan kaum tani. Jika sebelum kenaikan harga BBM dua sektor ini telah merasakan hantaman akibat naiknya harga kebutuhan pokok yang menjerat leher, ditambah dengan kebijakan kenaikan harga BBM oleh SBY tentu akan membuat nasib kelompok masyarakat ini terpuruk kedalam jurang penderitaan yang begitu dalam.

Pemerintah SBY selalu menuding tingginya pembiayaan impor BBM karena pemerintah Indonesia pada saat ini telah menjadi negara pengimpor BBM bersih, sementara kesenjangan harga BBM di dunia internasonal dengan Indonesia sangat tinggi akibat kebijakan subsidi yang diterapkan oleh pemerintah. Sehingga subsidi dianggap sebagai pemborosan dan harus terus dikurangi. Menurut pemerintah gejolak harga minyak dunia yang melambung tinggi tidak sesuai dengan asumsi makro yang telah ditetapkan pemerintah pada masa pembahasan APBN 2012 sebesar U$D 90/ barel, jika dikalkulasikan sebasar 8% dari APBN atau Rp 123 triliun. 

Rencana kenaikan harga BBM inilah yang memancing para mahasiswa dan kalangan masyarakat yang kontra akan kebijakan tersebut berbondong-bondong melakukan aksi demonstrasi untuk menolak kebijakan ini. Para demonstran bahkan turun ke jalan raya untuk menyampaikan aspirasi mereka. Dan tidak jarang aksi demonstrasi tersebut berujung pada aksi yang anarkis dan tidak sersuai dengan etika berdemo. Bahkan tidak jarang mereka melakukan pengrusakan terhadap fasilitas-fasilitas Negara. Parahnya para demonstran juga melakukan aksi pemblokiran jalan-jalan utama di setiap kota yang menyebabkan terganggunya aktifitas ekonomi dan aktifitas keseharian masyarakat banyak. 

Aksi demonstrasi oleh mahasiswa pada dasarnya bertujuan baik, yaitu menyampaikan aspirasi rakyat yang sebenarnya. Juga sebagai tanda bahwa mahasiswa peduli akan nasib rakyat. Akantetapi terkadan mereka melupakan etika berdemo yang seharusnya. Tanpa mereka sadari, mereka telah merugikan banyak pihak melalui aksi berdemo yang anrkis dan merusak fasilitas umum. Apalagi sampai menghentikan aktifitas perekonomian masyarakat perkotaan dengan aksi blokir jalannya.

Dengan menutup akses jalan-jalan utama perkotaan pada dasarnya menyebabkan ratusan bahkan jutaan litaer bensin secara percuma. Karena akan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang menyebabkan semua kendaraan akan berhenti dengan mesin tetap aktif membakar bensin. Denengan kata lain aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM justru menyebabkan BBM terbuang percuma. Sangat bertolak belakang dengan tujuan demonstrasi yang sebenarnya.

Dalam hal ini saya tidak setuju dengan aksi demonstrasi yang melanggar kode etik demonstrasi, karena akan menimbulkan kerugian bagi banyak pihak.

MUHIDDIN [1111040192] - TUGAS I

SEJARAH BAHASA INDONESIA
               
                 Pada mulanya bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu. Hal ini berdasarkan pengetahuan sejarah yang mengatakan bahwa di Indonesia bahasa melayu pertama kali digunakan di kerajaan tertua Jambi pada abad ke-7. Kerajaan ini kemudian digantikan oleh kerajaan Sriwijaya, pada saat itu mereka menggunakan bahasa Melayu Kuno sebagai bahasa kenegaraan.  Pada abad ke-14 dan ke-15 ditemukan kerajaan Malaka yang juga menggunakan bahasa Melayu. Pada saat itu Malaka merupakan daerah pusat perekonomian di khawasan Asia Tenggara. Hal inilah yang mengakibatkan bahasa Melayu mengalami perkembangan yang sangat pesat karena setiap negara yang melakukan hubungan dagang dengan Malaka harus mengetahui bahasa Melayu sebagai sarana komunikasi. Hingga saat ini dapat kita temukan bahwa di antara negara-negara Asia terdapat beberapa negara yang mengunakan bahasa yang mirip dengan bahasa Indonesia, misalnya Malaysia, Brunai dan lain-lain. Beberapa kemiripan itu terjadi karena mereka memiliki induk bahasa yang sama yakni bahasa Melayu.
                Beberapa bukti yang menunjukkan bahwa bahasa Melayu digunakan di Nusantara antara lain tertulis pada:
  1. Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, tahun 683.
  2. Prasasti Talang Tuo di Palembang, tahun 684.
  3. Prasasti Karang Brahi di Jambi, tahun 688.
  4. Prasasti Gandasuki di Jawa Tengah, tahun 832.
  5. Dan Prasasti Bogor di Bogor, tahun 942.
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa sejarah bahasa Indonesia yang bersumber dari bahasa Melayu Kuno sudah digunakan bukan saja di Sumatra tetapi juga di beberapa wilayah lain seperti pulau Jawa.
Berdasarkan petunjuk-petunjuk lainnya, para ilmuan mengemukakan bahwa pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu digunakan dengan fungsi sebagai berikut:
1.       Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan hidup dan sastra.
2.       Bahasa Melayu befungsi sebagai bahasa perhubungan/pergaulan antar suku di Indonesia.
3.       Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan, baik suku yang ada di Indonesia maupun pedagang-pedangang dari luar Indonesia.
4.       Bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa resmi kerajaan Sriwijaya.
Catatan sejarah bahasa Indonesia mengatakan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan secara terus-menerus. Baik dari luas wilayah para penggunaannya maupun struktur bahasa itu sendiri. Sehingga semakin ke depan, bahasa Indonesia kemudian berangsur-angsur menjadi bahasa yang modern yang kaya kosakata dan mantap dalam struktur
Akhirnya, pada tanggal 28 oktober 1928, para pemuda Indonesia mengikrarkan Sumpah Pemuda, yang salah satu isinya mengakui dan meresmikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia dan hanya sebatas bahasa persatuan. Ikrar tersebut terdapat pada bagian terkhir dari isi Sumpah Pemuda tersebut “kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Kemudian sehari setelah proklamasi kemerdekaan, bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa kenegaraan.
Meskipun saat ini terdapat hampir 100% warga negara Indonesia mengetahui bahasa Indonesia, namun bahasa Indonesia belum dapat dikatakan sebagai bahasa ibu bagi mayoritas penduduknya. Hal ini sebabkan karena sebagian besar warga Indonesia mengunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu. Penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari atau mencampur adukan dengan dialek Melayu. Meskipun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan tinggi, di surat kabar, media elektronika, surat-menyurat resmi dan berbagai forum publik lainnya.
               
MUHIDDIN (1111040192)

Rabu, 28 Maret 2012

A. Mutmainna_Tugas III


Mengamankan Tubuh dari Kegemukan
          Makanan dibutuhkan sebagai pemberi energi dan zat gizi sehingga tubuh dapat bekerja dengan baik. Namun, meskipun dibutuhkan, konsumsi makanan yang dianjurkan bukanlah dalam jumlah banyak, melainkan cukup dan seimbang. Konsumsi makanan dalam jumlah berlebihan berpotensi mengakibatkan kegemukan. Bagaimana mengamankan tubuh dari kegemukan? Untuk menghindari hal tersebut, dianjurkan melakukan diet. Diet sehat ternyata juga mendatangkan sejumlah keuntungan yang dapat memperbaiki kualitas hidup, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
            Keuntungan jangka pendek berdiet sehat adalah membantu menjaga bentuk tubuh, memberi energi untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, membantu konsentrasi, memiliki daya ingat yang baik dan ‘mood’ yang stabil, mendukung sistem kekebalan penyakit dan membantu pemulihan lebih cepat dalam proses penyembuhan, serta melancarkan pencernaan. Adapaun keuntungan jangka panjangnya adalah mengurangi risiko terkena obesitas, diabetes militus, berbagai macam kanker, penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, katarak dan osteoporosis. Hal terpenting adalah pola makan yang sehat akan menjaga kondisi seseorang untuk tetap fit hingga usia lanjut.
            Makanan dapat diibaratkan sebagai bahan bakar bagi tubuh. Dengan demikian, mendapat campuran bahan bakar yang tepat juga akan membantu untuk selalu tampil prima. Selain dari asupan makanan yang sehat dan bergizi sebagian orang mengonsumsi produk penurun berat badan untuk mengoptimalkan proses pencapaian berat badan yang ideal. Hal ini boleh saja, asalkan memilih produk yang komposisi kandungan bahannya aman dan benar-benar terpercaya. Misalnya, yang telah menjalani uji standardisasi. Sebelum membeli produk penurun berat badan, telitilah membaca label produk untuk mengetahui kandungan bahan-bahan yang sesungguhnya.
            Sekadar gambaran, pilihlah produk yang membantu mengurangi timbunan lemak, magnesium untuk meningkatkan metabolisme glukosa dan penghancuran lemak, serta cirtimax (garnicia cambogia) yang dapat mengendalikan nafsu makan. Disamping itu, jangan lupa untuk mengimbangi proses penurunan berat badan dengan berolahraga. 

Referensi :
Ganda Sadikin, Asep (2004). Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta : Grafindo Media Pratama.

Selasa, 27 Maret 2012

Muh. Prayogi Al-Syah - Tugas IV

Langkah Kritis dan Kelangkaan BBM


Dalam tugas ini, saya akan membahas pembatasan atau kenaikan BBM. Banyak masayarakat yang khawatir atas kenaikan harga BBM. Mungkin masalah ini belum tuntas karena belum ada kebijakan dari pemerintah dan banyak masyarakat yang menunggu keputusan pemerintah. Tentunya banyak di antaranya masyarakat kecil yang merasa resah dengan kebijakan pemerintah. Karena ia merasa dirugikan.

Pembatasan BBM bersubsidi akan memicu penyusutan konsumsi normal dan menyebabkan kelangkaan. Bisa saja kelangkaan BBM tersebut tidak terjadi, tetapi harganya di naikkan dan mungkin bagi masyarakat yang mampu itu masih dapat terjangkau harganya. Namun tidak dengan masyarakat kecil. Untuk makan saja terkadang belum mencukupi, apalagi jika BBM dinaikkan.

Ada pilihan yang menjadi kebijkan pemerintah, karena di picu dengan harga minyak dunia terus meningkat, sementara ketergantungan dengan minyak import tidak bisa di bendung.

Menanggapi pemabatasan atau kenaikan BBM tersebut, Badan Pekerja Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) mengatakan, seharusnya pemerintah jangan tergantung dengan rencana kebijakan yang tidak populis itu. Dan juga seharusnya mendorong penggunaan energi alternatif sehingga tidak tergantung pada BBM jenis itu.

Banyak anak bangsa yang bisa menciptakan sumber energi, seperti energi panas matahari atau panas bumi. Dan tinggal bagaimana dapat kebijakan dari pemerintah untuk serius mendukung penerapan energi alternatif secara harga yang terjangkau. Menyikapi malah tersebut, pemerintah harus bersikap bijak dan mencari solisu lain.

Jika kenaikan BBM akan jadi dilakukan oleh pemerintah maka akan mengakibatkan dampak buruk seperti kenaikan sembako. Negara ini masih banyak masyarakat kecil. Seharusnya pemerintah dapat menganalisa keadaan ekonomi masnyarakat di negara ini. Contohnya saja beras, itu adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat negara ini. Beras dan BBM adalah menjadi pusat pertahanan ekonomi dalam negara ini.

Pilihan yang terkait dengan BBM bersubsidi yang kini digulirkan pemerintah, di khawatirkan menjadi kebijkan politis. Pemerintah sebelum membuat kebijakan harus mempertimbangkan berbagai aspek, bukan karena desakan politis dan lebih utama mempertimbangkan kepentingan masyarakat menengah kebawah.

Muh. Prayogi Al-Syah
1111040182

MUHIDDIN [1111040192] - TUGAS IV

Kenaikan BBM


Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Dr. Kacung Marijan, dalam sebuah seminar nasional menyatakan bahwa Indonesia adalah negara peringkat pertama jumlah demonstrasi terbanyak yang dilakukan oleh mahasiswa dari 113 negara di dunia dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Mengapa tidak, di zaman teknologi sekarang ini, terdapat berbagai sumber terpercaya yang dapat kita jadikan sebagai acuan untuk membuktikan kebenaran akan hal tersebut.
Bagi mahasiswa tertentu, demonstrasi merupakan bentuk perlawanan dan perjuangan sebagai wujud kepedulian mereka terhadap problematika sosial yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat. Sejarah bangsa pun tak memungkuri bahwa mahasiswa kerap menjadi lokomotif perubahan dalam mengawal setiap kebijakan-kebijakan pemerintah. Mahasiswa selalu dipuja-puja sebagai pejuang yang membela kepentingan rakyat dengan melakukan aksi demonstrasi. Akan tetapi realitasnya, kini substansi aksi demonstrasi mahasiswa seolah mengalami degradasi secara universal.
Menanggapi kebijakan pemerintah mengenai penaikan BBM tertanggal 1 April 2012, riak-riak mahasiswa dalam melakukan perlawanan sudah mulai bergelora. Aksi demonstrasi pun menjadi suguhan yang tidak asing bagi pengguna jalan sehingga tidak jarang mahasiswa bukannya dipuji, malah dihujat akibat demonstrasinya yang meresahkan. Tidak sedikit rakyat menghujat aksi demonstrasi mahasiswa yang seolah tidak lagi membawa kepentingan rakyat dalam setiap gerakannya. Buktinya aksi demonstrasi selalu saja merugikan rakyat dengan kemacetan, perusakan fasilitas umum bahkan bersitegang dengan aparat jika tuntutannya tidak mendapatkan tanggapan.
BERITAKOTA ONLINE menyebutkan jalanan macet akibat demo penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Makassar terjadi di sejumlah titik di Kota Makassar, di antaranya di flyover, di depan kampus Universitas 45, UNM, UMI, UIT, UIN, dan Unismuh. Kemacetan di sejumlah ruas jalan pun terjadi. Sedikitnya ada lima poros jalan utama yang sempat terganggu oleh aksi demo, yaitu Jalan Sultan Alauddin, AP Pettarani, Rappocini, Urip Sumohardjo, dan Perintis Kemerdekaan. Aksi demo digelar di sejumlah tempat. Aksi ini membuat arus lalulintas di Jalan AP Pettarani terganggu. Sebagian pengendara baik dari arah Utara maupun Selatan terpaksa dialihkan ke jalan alternatif lainnya. Mereka beranggapan bahwa kenaikan harga BBM akan sangat mencekik rakyat. Sementara di depan Universitas Negeri Makassar (UNM) Jalan AP Pettarani, mahasiswa juga melakukan aksi menutup jalan. Aksi ini mengakibatkan ruas jalan di AP Pettarani lengang. Aksi demo juga dilakukan mahasiswa di depan Kampus Unismuh, Jalan Sultan Alauddin.
Sebagai implikasi dari aksi mahasiswa tersebut Sejumlah hotel di Makassar diprediksi akan mengalami kerugian jika demo penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus belanjut. Hotel Grand Clarion Makassar salah satunya sudah merasakan dampak dari aksi demo mahasiswa Makassar. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel sekaligus General Manager (GM) Grand Clarion Hotel Makassar Anggiat Sinaga, mengungkapkan sejak aksi demo penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) berlangsung pihaknya kehilangan pemasukan sekitar Rp325 juta. Itu karena ada grup instansi pemerintah dari Jakarta yang membatalkan meeting di Grand Clarion Makassar. GM Makassar Golden Hotel (MGH) Rizky Dermawan juga mengaku mendapat pengaruh negatif dari aksi demo BBM yang belakangan ini marak di Makassar.  Ada beberapa tamu individual yang sudah memesan kamar, namun kembali membatalkan. Hotel ini kehilangan pendapatan sekira Rp80 juta.
Hal ini sangat tidak bersesuaian dengan wacana sebelumnya yang mengatakan bahwa aksi mereka tidak lain adalah untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.
Ratusan sopir mobil mengeluh akibat aksi mahasiswa tersebut. Mereka yang sebelumnya dapat menempuh jalan dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah terpaksa harus berputar ke berbagai tempat lalu akhirnya bisa sampai ke tempat tujuan. Hal ini tentu sangat mempengaruhi tingkat pendapatan mereka.

Nadzra (1111040190) - tugas 2


Evaluasi Bab III
Kerjakan soal di bawah ini dengan cermat!
1.      Apa yang dimaksud dengan bahasa indonesia ragam ilmiah?
2.      Jelaskan kriteria bahasa indonesia ragam ilmiah dan contohnya?
a.       Cendekia
b.      Lugas dan jelas
c.       Menghindari kalimat fragmentaris
d.      Bertolak dari gagasan
e.       Formal dan objektif
f.       Ringkas dan padat
g.      Konsisten
3.      Jelaskan perbedaan ragam resmi  dan ragam tidak resmi!

JAWABAN :
1.      Bahasa indonesia ragam illmiah merupakan salah satu bahasa indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa diharapkan bisa menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah.

2.      Kriteria bahasa indonesia ragam ilmiah yaitu:
-          Cendikia :
Cendikia artinya bahasa indonesia itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama.
Contoh :
Ø  Peningatan jumlah PNS setiap tahunnya mengaibatan terjadinya pembengakakan APBN,  ada beberapa daerah di Indonesia yang sebagian besar APBD-nya digunaan untu menggaji  PNS.

-          Lugas dan jelas :
Lugas artinya bahasa indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat.
Contoh :
Ø  Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah aparatur negara yang diangkat oleh pejabat berwenang sesuai dengan ketentuan dan syarat yang telah ditentukan, diberi jabatan negeri, maupun di posisi pekerjaan negara.

-          Menghindari kalimat fragmentaris :
Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai.
Ø  Untuk mengatasi masalah di atas, maka pemerintah mengeluarkan ebijakan moratorium (pemberian) penerimaan pegawai negeri sipil (PNS). Kebijakan ini dikeluarkan pemerintah.
  
-          Formal dan objektif :
Sifat formal dan objektif ditandai antara lain oleh pilihan kosa kata, bentuk kata, dan struktur kalimat. Kosa kata yang digunakan bernada formal dan kalimat-kalimatnya memiliki unsur yangg lengkap.
Ø  Walgito (2002) Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang diterima oleh individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu.

-          Ringkas dan Padat :
Ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir.
Ø  Persepsi harus dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi apa persepsi itu muncul.

-          Konsisten :
Konsisten ditampakkan pada unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda laindan istilah yang sesuai dengan kaidah dan semuanya digunakan secara konsisten.
Ø  Untuk mengatasi masalah moratorium PNS, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan moratorium  (pemberhenttian sementara) penerimaan pegawai negeri sipil (PNS).


3.      Perbedaan  Ragam resmi dan tidak resmi  :
Bahasa indonesia yang resmi  atau biasa disebut dengan istilah ragam resmi biasa digunakan di situasi formal atau resmi seperti  di kantor, di depan kelas, dalam ruangan rapat resmi, dalam diskusi, berpidato, dan memimpin rapat resmi. Sedangkan ragam tidak resmi adalah ragam bahasa yang sering di gunakan disituasi yang tidak resmi (informal) yang biasanya digunakan saat di warung-warung, di pasar, di lapangan, pinggir jalan, dan situasi di dalam rumah tangga.


Nur Awaliah(1111040175)_Tugas IV

Kenaikan BBM, Demo, dan Kehilangan BBM

TUGAS IV_ARTIKEL

TUGAS IV
MENULIS ARTIKEL

DEMO – MACET – BBM MENGUAP

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutama yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk. Kota-kota besar dengan penduduk yang padat dan selalu sibuk, dapat dipastikan akan mengalami masalah kemacetan di setiap jalan kota. Contoh kota besar yang sudah terkenal dengan kemacetannya adalah Jakarta yang juga menjadi ibukota Indonesia. Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hampir setiap hari, jalanan di kota besar seperti Jakarta macet dan membuat seluruh warga harus bersabar untuk sampai ke tempat tujuan.
Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia pada bulan April 2012 memicu aksi demo setiap hari oleh masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa. Mereka menolak rencana kenaikan harga BBM karena hal ini akan memicu kenaikan harga sembako dan kebutuhan lainnya. Selanjutnya hal ini akan menyengsarakan rakyat, khususnya rakyat yang miskin.
Oleh karena itu aksi demo penolakan kenaikan harga BBM terus berlanjut demi mendesak pemerintah agar tidak menaikkan harga BBM. Demikian halnya di Makassar, Sulawesi Selatan, aksi mahasiswa menutup jalan dengan truk tronton membuat jalan lintas poros Kota Makassar-Kabupaten Gowa macet sepanjang delapan kilometer pada hari Senin (19/3).
Kemacetan di Makassar yang disebabkan oleh aksi demo tersebut berlanjut setiap hari di beberapa jalan. Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Makassar menggelar aksi demo serentak menolak kenaikan harga BBM per 1 April. Hal ini mengakibatkan kemacetan setiap hari di beberapa jalan besar. Antrean panjang kendaraan membuang waktu dengan percuma. Para pengendara menjadi marah dan emosi. Situasi di jalan pun memanas. Hal ini tidak hanya membuang waktu, tetapi juga membuang BBM dengan percuma.
Kemacetan yang disebabkan oleh aksi demo masyarakat di Indonesia merupakan hal yang sudah biasa dan akan sering terjadi untuk selanjutnya dalam menghadapi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak dapat menyejahterakan rakyat. Selain itu, kemacetan adalah hal yang wajar terjadi di negara berkembang seperti Indonesia, selain dari aksi demo yang menjadi penyebabnya. Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana kebijakan yang harus diadakan untuk menyikapinya. Pada dasarnya kemacetan terjadi karena mobilitas urban dan commuter yang terlalu tinggi tetapi tidak di imbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Dan kalau kita tarik lagi dari akar permasalahan ini, maka kita akan bisa menarik kesimpulan bahwa masalah macet tak bisa di lepaskan dengan masalah urban. Dan sekarang anda tentu berpikir, mengapa di Indonesia terjadi eksodus urban yang besar besaran ke kota kota besar dan menjadi pusat pemerintahan. Dan sudah pasti, jawabanya adalah masalah kesejahteraan yang sulit di dapatkan di daerah asal urban itu sendiri. Sehingga sampai kapanpun masalah kemacetan akan menjadi masalah selama pemerataan kesejahteraan belum tercapai. Dan apabila tidak segera di tangani maka suatu saat nanti akan terjadi stagnasi yang luar biasa di kota kota besar seperti di Jakarta.
Kemacetan seolah telah menjadi 'fitur' baru di jalanan kota-kota besar di Indonesia. Akibatnya, selain memicu stress si pengendara mobil, konsumsi BBM pun bertambah. Dan kedua hal ini tanpa disadari sebenarnya saling berhubungan. Berbagai survei mengatakan bahwa tingkat stres tinggi pada seseorang akan lebih mudah memacu kendaraan lebih kencang tanpa memperhitungkan sekelilingnya. Alhasil BBM yang terkonsumsi mesin pun makin banyak.
Selain itu, kemacetan yang menyebabkan kendaraan berhenti untuk sekian lama dengan keadaan mesin yang terus menyala akan menyebabkan bensin atau BBM kendaraan berkurang dan tanpa disadari telah terbuang dengan percuma. Hal inilah yang menjadi salah satu akibat yang tidak disadari oleh sebagian mahasiswa yang melakukan aksi demo setiap hari dalam rangka menolak kenaikan harga BBM. Dalam aksinya, mahasiswa yang tergabung dalam Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Sulsel meminta pemerintah melaksanakan Pasal 33 UUD 1945, serta mereka menolak kenaikan harga BBM dan TDL. Mereka menyebutkan pembatasan BBM bersubsidi hanya menguntungkan pihak asing, dan membuat rakyat di negeri ini semakin menderita.
Aksi demo ratusan mahasiswa yang dimulai sejak pukul 10.00 Wita tersebut, menyebabkan sejumlah ruas jalan di Makassar mengalami kemacetan (26/3). Beberapa aksi demo dilakukan di tengah jalan raya, seperti Jl. Perintis Kemerdekaan, Urip Sumoharjo, Garuda, AP Pettarani, Sudirman, dan di bawah fly over. Sama halnya aksi-aksi kemarin, kemacetan diperkirakan mereda setalah pukul 16.30 Wita di ruas jalan tersebut.
Seperti dua pekan sebelumnya, demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jadi alasan mahasiswa turun dan berorasi di jalan-jalan protokol dalam kota. Di Jl AP Pettarani, tiga kelompok mahasiswa dari kampus berbeda menutup jalan. Di Pettarani, di depan Kampus UNM Gunungsari, mahasiswa berjaket almamater oranye kembali menutup akses jalan dari utara ke selatan. Arus kendaraan meluber ke Jl Mappala, Jl Raya Pendidikan, dan akses jalan komplek Pemda di Jl AP Pettarani Blok E.
Selanjutnya masih di jalan akses terlebar di Indonesia Timur itu, belasan mahasiswa menutup sebagian badan jalan dari arah selatan ke Utara Pettarani, tepat di depan bundaran bowling, Pengayoman, di depan SPBU Pettarani dan pertigaan Jl Rappocini. Sementara sebagian lagi juga membakar ban dan berorasi di depan Kampus UIT, di jalan yang menghubungkan Pettarani dan Jl Veteran Selatan. Mapolretabes Makassar, juga melansir pesan peringatan yang sama sejak pukul 12.30 Wita hingga 14.00 Wita.
Kemacetan yang terus terjadi dalam beberapa pekan ini membuat warga menjadi terganggu dan berpendapat bahwa aksi mahasiswa yang terus berdemo merupakan aksi yang kurang simpatik. Seperti yang dilansir dalam pesan berantai Blackberry Messenger (BBM) dari warga kota bernama Rere. "Mahasiswa Demo depan SPBU Pettarani-Rappocini, Mrk memalang Truck Semen didepan SPBU, Terjadi Kemacetan Total, Aksi yg Kurang Simpatik. Trims."
Menurut informasi di atas dapat dibayangkan bahwa dengan kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh aksi demo mahasiswa maupun penyebab lainnya telah menyebabkan Indonesia mengalami kerugian besar. Menurut Metrotvnews.com, Rabu (21/3), kemacetan di Jakarta telah mengakibatkan kerugian negara hingga Rp45 triliun. Kerugian itu mencakup komponen biaya untuk bahan bakar kendaraan, hilangnya potensi ekonomi, dan pencemaran udara. Sehingga Jakarta dinilai tak seimbang dalam bidang kependudukan, transportasi, dan infrastruktur. Padahal, kemacetan saat ini terjadi setiap hari di Makassar. Kerugian yang dimaksud adalah terbuangnya BBM dengan percuma oleh setiap kendaraan yang terhenti di jalan karena aksi demo mahasiswa. Pemerintah seharusnya segera mengambil langkah untuk mencari solusi kemacetan, baik yang disebabkan oleh aksi demo maupun oleh sarana transportasi yang tidak memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk. Sebab kemacetan telah menghambat laju pertumbuhan dalam negeri.

Nama       : Aisyah
NIM          : 1111040177

Nur Awaliah(1111040175)_Tugas Presentasi


A.    Membaca Kritis Tulisan / Artikel Ilmiah
1.      Menggali tesis / pernyataan masalah
Tulisan / artikel ilmiah biasanya memunyai tesis atau pernyataan umum tentang masalah yang dibahas. Dengan mengenali tesis sebuah tulisan kita akan mudah memahami isi tulisan dan menilai apakah penulisannya berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan masalah yang diajukan.
2.      Meringkas butir-butir penting setiap artikel
Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kita baca perlu dilakukan karena ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat. Dengan adanya ringkasan, kita tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita memerlukan informasi tertentu dari artikel yang bersangkutan.
3.      Menyetir konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori)
Menyetir konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung butir-butir penting pada tesis tulisan kita. Dengan memahami konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita.
4.      Menentukan bagian yang akan dikutip
Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga perlu memerhatikan relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita. Butir-butir yang dianggap tidak relevan tidak perlu dikutip.
5.      Menentukan implikasi dari bagian/ sumber yang dikutip
Dalam mengutip bagian dari sebuah artikel, kita perlu menyadari implikasinya. Apakah kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita atau sebaliknya?

6.      Menentukan posisi penulis sebagai pengutip
Dalam mengutip pernyataan yang ada dalam sebuah artikel, kita perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujui pernyataan yang kita kutip?

B.     Membaca Kritis Tulisan / Artikel Populer
1.      Mengenali persoalan utama atau isu yang dibahas
Biasanya isu yang dibahas dalam tulisan populer berkaitan dengan masalah sosial yang sedang diminati masyarakat.
2.      Menentukan signifikansi/relevansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan
Isu yang dibicarakan dalam sebuah tulisan mungkin tidak memunyai relevansi untuk tulisan yang akan dibuat. Kita harus menghubungkan relevansi isu tulisan yang dibaca dengan isu tulisan yang akan kita hasilkan.
3.      Memanfaatkan isu artikel populer untuk bahan/inspirasi dalam menulis
Isu artikel populer dapat menjadi bahan atau inspirasi dalam menulis. Isu artikel populer biasanya membahas tentang masalah sosial sehingga lebih menarik dibanding isu artikel ilmiah.
4.      Membedakan isi artikel populer dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah
Isi artikel populer umumnya berbeda dengan isi artikel ilmiah. Artikel populer biasanya berisi pembahasan tentang sebuah isu yang sedang diminati masyarakat. Artikel populer biasanya tidak mementingkan teori dan data. Artikel ilmiah biasanya berisi pembahasan tentang isu yang mungkin tidak diminati masyarakat. Peranan teori dan data sangat penting dalam artikel atau buku ilmiah.

C.    Perbedaan Membaca Tulisan / Artikel Ilmiah dan Populer
Kegiatan membaca kritis tulisan/artikel ilmiah sedikit berbeda dengan membaca kritis tulisan / artikel populer. Adapun perbedaannya antara lain :

1.      Dalam membaca artikel ilmiah kita harus mengenali tesis/pernyataan masalah, sedangkan dalam artikel populer kita harus mengenali persoalan utama atau isu yang dibahas.
2.      Artikel ilmiah biasanya berisi tentang teori dan data yang sesuai dengan fakta yang ada, sedangkan artikel populer biasanya hanya berisi tentang isu yang sedang diminati masyarakat
3.      Ketika membaca artikel ilmiah kita perlu mengutip pendapat tokoh / ahli yang sesuai dengan tulisan yang akan kita buat, sedangkan dalam artikel populer sangat jarang bahkan tidak ada pendapat ahli yang ditemukan, sehingga kita tidak perlu mengutip.




Nama : Nur Awaliah
NIM  : 1111040175